TRIBUNNEWS.COM – Simak, berikut ini merupakan kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 10 SMA/MA Kurikulum Merdeka halaman 82.
Pada buku pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 10 SMA/MA Kurikulum Merdeka halaman 82 terdapat soal essay bab 2.
Dalam soal tersebut, siswa diminta menjawab pertanyaan yang telah terlampir.
Sebagai catatan, sebelum melihat kunci buku pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 10 SMA/MA Kurikulum Merdeka halaman 82 siswa diminta untuk terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.
Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.
Berikut Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 10 Kurikulum Merdeka Hal 82: Aktivitas Belajar 2.5
Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 10 Halaman 82
Aktivitas Belajar 2.5
Buatlah kelompok yang terdiri atas 4—6 anggota! Kemudian, diskusikan contoh kasus berikut dan carilah solusi untuk mengatasi dan mencegahnya!
Kasus 1: Penyalahgunaan dan peredaran narkoba yang sudah sangat mengkhawatirkan dengan sasaran generasi muda (termasuk anak sekolah) sehingga kita harus perang melawan narkoba.
Kasus 2: Pencurian kendaraan bermotor sering kita dengar bahkan ada pelaku dapat melakukannya kembali setelah keluar dari penjara.
Kasus 3: Berita bohong atau hoaks kian marak terjadi di media sosial. Beberapa orang pernah menjadi korban, seperti penipuan, provokasi, maupun tersulut konflik.
Baca juga: Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 10 Kurikulum Merdeka Hal 72, Bab 2: Uji Kompetensi
Tulislah hasil diskusi kalian di buku tugas dengan mengikuti format berikut! Kemudian, presentasikan di depan kelas secara bergiliran!
Jawaban :
- Kasus 1: Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba
Permasalahan:
Penyalahgunaan dan peredaran narkoba yang menargetkan generasi muda, termasuk anak sekolah, sangat mengkhawatirkan dan memerlukan tindakan segera.
Informasi Kejadian:
Penyebaran narkoba di kalangan remaja terus meningkat, dengan sasaran utama pelajar SMA dan mahasiswa.
Penyebab:
- Kurangnya pengawasan dari orang tua dan lingkungan sekolah.
- Pergaulan yang salah dan tekanan dari teman sebaya.
- Mudahnya akses terhadap narkoba.
Dampak:
- Kerusakan mental dan fisik pada generasi muda.
- Menurunnya prestasi akademik.
- Meningkatnya angka kriminalitas.
Upaya Pemecahan Masalah:
- Edukasi intensif mengenai bahaya narkoba di sekolah dan lingkungan keluarga
- Peningkatan patroli dan pengawasan di lingkungan yang rawan peredaran narkoba.
- Kerja sama antara sekolah, polisi, dan lembaga sosial dalam memerangi narkoba.
Upaya Tindak Lanjut:
- Penguatan program rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba.
- Implementasi kurikulum anti-narkoba di sekolah-sekolah.
- Kampanye anti-narkoba yang lebih masif dan melibatkan tokoh masyarakat.
Simpulan:
Penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda harus diatasi dengan pendekatan yang komprehensif, melibatkan pendidikan, penegakan hukum, dan dukungan sosial yang berkelanjutan.
- Kasus 2: Pencurian Kendaraan Bermotor
Permasalahan:
Tingginya angka pencurian kendaraan bermotor, bahkan oleh pelaku yang telah keluar dari penjara.
Informasi Kejadian:
Pencurian kendaraan bermotor sering terjadi di berbagai daerah, baik di perkotaan maupun pedesaan, dengan target utama sepeda motor dan mobil pribadi.
Penyebab:
- Kurangnya keamanan dan pengawasan di tempat parkir.
- Pelaku yang memiliki keterampilan teknis tinggi dalam mencuri kendaraan.
- Sistem hukum yang kurang tegas dalam memberikan efek jera.
Dampak:
- Kerugian materiil bagi pemilik kendaraan.
- Rasa tidak aman di masyarakat.
- Meningkatnya kejahatan yang lebih serius, seperti perampokan.
Upaya Pemecahan Masalah:
- Peningkatan keamanan di area parkir dengan pemasangan CCTV dan penjaga.
- Penggunaan teknologi anti-pencurian pada kendaraan bermotor.
- Penegakan hukum yang lebih tegas dan adil terhadap pelaku pencurian.
Upaya Tindak Lanjut:
- Sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya keamanan kendaraan.
- Pembentukan tim patroli khusus untuk menangani kasus pencurian kendaraan bermotor.
- Penerapan sanksi yang lebih berat untuk pelaku residivis.
Simpulan:
Pencegahan pencurian kendaraan bermotor memerlukan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan aparat keamanan dengan dukungan teknologi dan penegakan hukum yang lebih kuat.
- Kasus 3: Berita Bohong atau Hoaks
Permasalahan:
Maraknya penyebaran berita hoaks di media sosial, yang sering kali menimbulkan penipuan, provokasi, dan konflik.
Informasi Kejadian:
Hoaks sering kali menyebar dengan cepat melalui platform media sosial, mempengaruhi opini publik dan menyebabkan ketegangan sosial.
Penyebab:
- Rendahnya literasi digital di masyarakat.
- Kemudahan akses dan penyebaran informasi yang tidak terverifikasi.
- Motif ekonomi atau politik dari penyebar hoaks.
Dampak:
- Meningkatnya ketidakpercayaan publik terhadap media.
- Kerusakan reputasi individu atau kelompok.
- Konflik sosial dan disintegrasi di masyarakat.
Upaya Pemecahan Masalah:
- Edukasi literasi digital yang menyeluruh di sekolah dan komunitas.P
- Penguatan regulasi terkait penyebaran informasi palsu di media sosial.
- Peningkatan kesadaran masyarakat untuk memverifikasi informasi sebelum membagikannya.
Upaya Tindak Lanjut:
Kolaborasi dengan platform media sosial untuk mencegah penyebaran hoaks.
Pelatihan khusus untuk guru dan orang tua dalam mengajarkan literasi digital.
Kampanye publik yang mengedepankan pentingnya kebenaran informasi.
Simpulan:
Penyebaran hoaks dapat diatasi dengan peningkatan literasi digital, penegakan hukum, dan kampanye publik yang mengutamakan verifikasi informasi.
Tiga kasus ini menunjukkan tantangan besar yang dihadapi oleh masyarakat modern.
Melalui diskusi kelompok dan analisis yang mendalam, siswa diharapkan mampu menemukan solusi yang efektif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah-masalah ini, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Edukasi, penegakan hukum, dan keterlibatan semua pihak menjadi kunci utama dalam menciptakan masyarakat yang lebih aman dan harmonis.
*) Disclaimer:
- Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/Namira Yunia Lestanti)