TRIBUNNEWS.COM - Berikut jawaban pertanyaan mengapa perlu ada asesmen otentik dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK)?
Bapak/Ibu Guru mungkin menemukan pertanyaan di atas dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Kunci jawaban dalam artikel ini hanya berfungsi sebagai panduan bagi Bapak/Ibu Guru yang kesulitan ketika menjawab pertanyaan serupa di PMM.
Pertanyaan:
Mengapa perlu ada asesmen otentik dalam pembelajaran PJOK?
Contoh jawaban:
Pelaksanaan asesmen otentik dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) sangat penting karena berhubungan dengan tujuan pembelajaran dan konteks kegiatan fisik yang dilakukan oleh siswa.
Berikut ini beberapa alasan mengapa asesmen otentik perlu diterapkan dalam pembelajaran PJOK:
1. Mengukur Kemampuan Siswa
Asesmen otentik bertujuan untuk menilai keterampilan siswa dalam konteks yang nyata dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Dalam PJOK, hal itu berarti mengamati keterampilan fisik siswa dalam melakukan permainan, latihan, atau kegiatan olahraga lainnya.
2. Menilai Proses dan Hasil
Baca juga: PMM, Kapan Pelaksanaan Asesmen Otentik dalam Pembelajaran PJOK Dapat Dilakukan?
Dalam asesmen otentik, penilaian tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses yang dilalui siswa untuk mencapai hasil tersebut.
Hal itu mengarah pada pemahaman yang lebih mendalam tentang perkembangan keterampilan, kerjasama, dan sikap yang ditunjukkan siswa selama melakukan aktivitas fisik.
3. Mengembangkan Keterampilan Kritis dan Pemecahan Masalah
Aktivitas fisik dalam PJOK sering melibatkan situasi yang membutuhkan pengambilan keputusan secara cepat, adaptasi terhadap perubahan kondisi, dan pemecahan masalah secara kreatif.
Asesmen otentik memberikan kesempatan untuk menilai sejauh mana siswa dapat berpikir kritis dan mengatasi tantangan yang tidak terduga.
4. Mendorong Motivasi dan Keterlibatan Siswa
Asesmen otentik sering kali lebih menarik dan relevan bagi siswa karena mencerminkan situasi yang sebenarnya.
Hal itu dapat meningkatkan motivasi siswa untuk lebih terlibat dalam pembelajaran PJOK.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)