Sepi, begitu pemandangan yang kami lihat pada Sabtu malam (6/10) di beberapa SPBU di Palu, Sulteng. Ketika melintas di SPBU 74.942.05 jalan Diponegoro, pukul 19.45 WITA, hanya beberapa mobil, dan sepeda motor yang membeli BBM. Jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Tak lebih dari 10 kendaraan. Hal yang sama juga terjadi di SPBU 74.941.03 jalan Kartini , dan SPBU 74.942.02 di Jalan Imam Bonjol.
Sejak pagi tadi, antrian BBM mulai terurai. Lima belas dari tujuh belas SPBU di Palu, sudah dioperasikan dengan berbagai cara. Ada yang beroperasi karena peralatannya selesai diperbaiki, ada pula yang masih menggunakan SPBU Portabel mesin engkol.
Antrian pembeli BBM di SPBU mulai terurai, karena Pertamina hari ini telah mengemas BBM dalam kaleng ukuran 5 liter, 10 liter dan 200 liter yang isinya siap dipindahkan ke kendaraan atau jerigen konsumen. Ditambah lagi dioperasikannya Mobil Tangki Dispensir di SPBU Jalan Imam Bonjol.
Mulai berkurangnya antrian, dirasakan Muzakir. Warga Desa Porame ini melihat pemandangan berbeda saat membeli BBM di SPBU Jalan Imam Bonjol.
“Kemarin setengah mati cari bensin, antri kesana sini, belum tentu dapat. Alhamdulillah pom bensin ini sudah dibuka. Dibukanya pom bensin ini sangat membantu kami," kata pria 39 tahun itu.
Muzakir pun menceritakan pengalaman beberapa hari sebelumnya. Dia pernah mengantri ke SPBU sebelum dibuka dan baru keesokan harinya mendapatkan BBM. Bagi Muzakir BBM tersebut dibutuhkan untuk mobilitas sehari-hari, sehingga Ia tidak membeli dalam jumlah banyak. Cukup dua liter saja untuk menghidupkan sepeda motornya.
" Saya butuh untuk kendaraan saja kesana kemari butuh bensin, jadi memang harus ke SPBU. Saya harap Palu segera normal, dan Pertamina sudah membantu memulihkan kegiatan warga," ujarnya sumringah, sembari meninggalkan SPBU. (*)