PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi memastikan sudah mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM dan LPG di Provinsi Sulawesi Tenggara, mengingat meningkatnya konsumsi masyarakat pada bulan puasa dan jelang mudik lebaran.
Hal tersebut disampaikan Unit Manager Communication & CSR MOR VII saat menggelar acara buka bersama media di Kendari, Sultra, Selasa (28/5/2019).
"Kami sudah prediksi peningkatan konsumsi tersebut berdasarkan pengalaman Ramadhan dan lebaran tahun-tahun sebelumnya serta trend konsumsi selama tahun 2019 ini," ujarnya.
Pertamina juga telah membentuk satgas RAFI (Ramadan dan IdulFitri), yang merupakan satuan tugas khusus untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan energy, serta memantau ketersediaan BBM dan LPG di Sulawesi selama bulan puasa dan Hari Raya Idulfitri 1440 H. Sejak tanggal 21 Mei hingga 20 Juni 2019.
Satgas RAFI ini berjumlah 112 orang yang dibagi menjadi 5 orang perhari selama 24 jam. Tim yang dibagi kedalam 2 shift akan bertugas langsung untuk memantau kondisi kebutuhan BBM dan LPG di lapangan, kemudian mempersiapkan laporan ketersediaan stok BBM dan LPG yang ada di fasilitas distribusi Pertamina secara aktual.
Berdasarkan catatan Satgas RAFI, di Wilayah Sulawesi Tenggara diprediksi terjadi peningkatan untuk BBM Bersubsidi (PSO) jenis Premium, misalnya, peningkatan konsumsi diperkirakan sebesar 1,4% dari konsumsi rerata harian normal sebesar 380 ribu Liter menjadi sebesar 385 ribu Liter per hari.
Sedangkan untuk konsumsi solar diprediksi turun sebesar 1,4% dari rerata konsumsi rerata harian normal sebesar 284.000 Liter turun menjadi 280.000 Liter per hari.
Peningkatan justru terjadi pada BBM berkualitas (Non PSO). Berdasarkan laporan Satgas Rafi, Untuk produk Pertamax diperkirakan meningkat sebesar 3,5% dari rerata konsumsi harian normal sebesar 14.000 Liter menjadi sebesar 15.000 Liter per hari.
Sama halnya dengan Produk Pertalite yang diprediksi meningkat sebesar 3,0 % dari rerata konsumsi harian normal sebesar 437 ribu Liter, menjadi 450 ribu Liter per hari.
Produk Dexlite pun demikian, bahan bakar berkualitas jenis Gasoil ini diprediksi meningkat tipis 2% dari rerata konsumsi harian normal sebesar 6.700 Liter perhari menjadi 6.800 Liter per hari.
Konsumsi LPG di Sultra juga tercatat mengalami peningkatan. Untuk LPG Tabung 3 Kg bersubsidi, Pertamina telah menambah pasokan sebanyak 7,4% menjadi 146 Metrik Ton (MT) setara 48 ribu lebih tabung per hari, dibandingkan konsumsi harian normal sebesar 136 MT setara 45 ribu lebih tabung per hari.
“Untuk LPG Non Subsidi, Pertamina juga telah menambah pasokan LPG sebesar 10,4 % menjadi 15 MT per hari dari pasokan normal sebesar 13 MT per hari,” ujar Hatim.
Disisi lain, kebutuhan untuk Produk Avtur juga diperkirakan akan mengalami peningkatan selama bulan puasa dan lebaran nanti, Puncak peningkatannya terjadi pada H-5 sebelum lebaran nanti.
Alokasi Avtur di DPPU Haluleo akan meningkat hingga 12% menjadi 40 ribu Liter per hari, dari rata-rata konsumsi harian normal sebesar 35 ribuan Liter per hari.
Dengan ditambahkannya pasokan BBM dan LPG di Sultra. “Pertamina berharap dukungan masyarakat, Pemda dan aparat keamanan, serta teman-teman media untuk dapat bekerja sama menjaga proses distribusi BBM dan LPG ini, agar pelaksanaan mudik lebaran tahun ini bisa lancar dan aman,” jelas Hatim.
Sebagai upaya pelayanan BBM dan LPG yang terbaik, diharapkan partisipasi aktif dari masyarakat. Apabila terdapat saran dan aduan terkait distribusi BBM dan LPG, informasi dapat disampaikan melalui Call Center Pertamina di nomor 135 atau Contact Center Pertamina di 1 500 000. (*)