Menjelang Lebaran Idul Fitri 1440 H yang, tren konsumsi LPG 3 kg di Sumbagsel terlihat paling tinggi pada 1 Juni 2019 dengan jumlah peningkatan sekitar 134% dari rata-rata harian normal, jika dikonversi dalam jumlah tabung pada hari tersebut ada penjualan sekitar 2.192 MT atau setara dengan 730 ribu tabung lebih.
Namun, pada hari berikutnya, konsumsi LPG 3 kg menurun signifikan menjadi 56% saja atau sekitar 924 MT setara dengan 308 ribu tabung.
Seakan tak mau kalah, tren peningkatan konsumsi LPG ini juga terjadi pada LPG Non PSO, yaitu Bright Gas dan Elpiji 12 kg.
“Sejak masa Satuan Tugas Ramadhan Idul Fitri (Satgas Rafi) 1440 H berlangsung pada 21 Mei 2019 yang lalu, tren konsumsi LPG 3 kg ini memperlihatkan kenaikan, dan puncaknya terjadi pada 1 Juni lalu. Sedangkan untuk LPG NPSO, tanggal 29 dan 31 Mei merupakan hari tertinggi konsumsi LPG yaitu mencapai 128%,” jelas Region Manager Communication & CSR Pertamina Sumbagsel, Rifky Rakhman Yusuf.
Sebelumnya, kata Rifky, Pertamina memprediksi selama masa Satgas Rafi akan ada peningkatan konsumsi LPG PSO sekitar 9 % dan NPSO 3 %.
Namun melihat tren yang terjadi pada hari ke 13 masa Satgas Rafi, peningkatan tersebut sudah menyentuh angka 10.5 % untuk LPG PSO dan 8,4 % untuk LPG NPSO.
“Tim Satgas Rafi masih akan terus bertugas mengawal ketersediaan stok dan kelancaran distribusi hingga nanti H+15 Idul Fitri 1440 H. Biasanya, pada hari H lebaran itu sendiri akan terjadi penurunan konsumsi lagi. Namun dapat kami pastikan bahwa stok LPG di jalur distribusi resmi Pertamina ini aman,” tuturnya.
Selanjutnya, Rifky menghimbau kepada masyarakat untuk membeli LPG ini di Agenda dan Pangkalan resmi Pertamina, agar mendapatkan harga yang sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi) yang telah ditetapkan oleh masing-masing Pemerintah Daerah setempat.
Informasi lebih lanjut terkait produk-produk Pertamina, Rifky menyampaikan agar dapat menghubungi Contact Center Pertamina yaitu 135.*(*)