PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) III Plaju meresmikan Operasional STS (Ship To Ship) Titik 3 Muntok. Implementasi ini sebagai bentuk usaha Pertamina untuk terus memastikan ketahanan dan keamanan energi dengan berupaya meningkatkan jumlah produksi Bahan Bakar Minyak.
Selain untuk ketahanan energi, peningkatan jumlah produksi berarti turut meningkatkan kontribusi RU III terhadap margin perusahaan. Hadir dalam peresmian tersebut perwakilan Kesyahbandaran dan Otoritas Kepelabuhan Kelas IV Muntok dan perwakilan Komandan Pos Angkatan Laut Muntok.
Salah satu inovasi unggulan yang dilakukan untuk memastikan ketahanan energi adalah dengan program prioritas pengelolaan bottom product antarkilang Pertamina. Program ini bertujuan mendorong operasional kilang untuk meningkatkan proporsi produk yang bernilai tinggi dan meminimalisasi produk yang bernilai rendah.
Di awal tahun 2019, RU III Plaju telah berhasil melakukan optimasi pengelolaan bottom produk sejumlah 50% dari RU III ke RU lain. Sebagai inisiatif lanjutan pada pertengahan 2019 ini, RU III melalui Inisiatif penambahan koordinat STS titik 3 di Muntok diharapkan mampu meningkatkan 2 (dua) kali lipat menjadi 100% pengelolaan bottom produknya.
“Dengan beroperasinya 3 STS di Muntok, harapannya adalah makin efektif dan efisiennya operasional kilang. Dengan inisiatif ini, yang sebelumnya bottom product diekspor ke luar negeri, bisa dimaksimalkan untuk diolah di kilang Pertamina lainnya untuk dikonversi menjadi produk berkualitas dan bernilai tinggi,” ujar General Manager RU III Plaju, Yosua I. M. Nababan.
Saat ini bottom product dikirim dan kemudian diolah kembali di Kilang Dumai, Balongan, dan Cilacap. Inisiatif ini tentunya akan memberikan dampak positif untuk jaminan ketersediaan BBM di Indonesia. Jaminan ketersediaan ini akan mendukung program pengembangan ekonomi pemerintah yang saat ini sedang gencar seperti jalan tol ataupun sarana fasilitas publik lainnya.
“Sebagai BUMN, kami bekerja untuk masyarakat dan kepentingan negara Indonesia, salah satunya dengan bersinergi dan mendukung program pemerintah. Makin baik produk yang bisa diolah oleh Pertamina, makin besar manfaatnya bagi kemajuan bangsa ini,” kata Yosua menambahkan.
Di samping hal tersebut, mandat lain yang didapatkan oleh RU III Plaju sendiri adalah meningkatnya performance supply dan stock on hand crude karena utilisasi kapal ke RU III Plaju semakin baik. Seperti yang kita tahu, sebagian minyak mentah yang diolah di RU III Plaju saat ini transportasinya menggunakan kapal tanker melalui Sungai Musi, makin baik utilisasi kapal, makin baik kinerja operasional yang dapat dilakukan di kilang.
Keberhasilan tentunya terjadi berkat dukungan dan bantuan dari seluruh pihak, mulai dari Kementrian BUMN yg terus mendorong kemajuan perusahaan, Direktur Pengolahan yg telah menjadikan inisiatif ini strategis dan masuk dalam KPI, Downstream Value Creation, 8 Prioritas, serta seluruh pihak yang telah mensupport segala kebutuhan operasional STS Titik 3, serta khususnya kepada insan Pekerja RU III.
“Baik internal maupun eksternal, serta seluruh lini perusahaan baik di korporat maupun rekan-rekan di RU III Plaju sendiri sangat berkontribusi bagi terealisasinya inisiatif ini. Semoga inisiatif ini akan memberikan dampak yang terbaik bagi RU III Plaju,” tutup Yosua.(*)