TRIBUNNEWS.COM - Selain tengah membangun fasilitas guna mampu menjawab kebutuhan BBM dalam negeri dan berstandar kualitas dunia, Pertamina berkomitmen untuk mendukung upaya penekanan polusi udara dengan memberikan pengalaman kepada masyarakat untuk dapat lebih sadar akan Bahan Bakar dengan oktan lebih tinggi untuk kesehatan lingkungan melalui Program Langit Biru yang berlangsung mulai (14/3) hingga enam bulan kedepan di Kota Pontianak dan Kota Mempawah, Kalimantan Barat.
Upaya ini sejalan dengan dengan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 mengenai Pengendalian Pencemaran udara yang perlu menjadi perhatian seluruh pihak. Hal tersebut dapat dilakukan dengan pengendalian emisi gas buang kendaraan bermotor dengan menggunakan BBM yang berkualitas dan ramah lingkungan.
Program langit biru ini merupakan program edukasi untuk memberikan pengalaman manfaat menggunakan BBM dengan Oktan Lebih Tinggi yaitu beroktan 90 yaitu Pertalite terkhusus kepada masyarakat yang masih menggunakan Premium beroktan 88.
Menyasar kepada para pengendara yang masih dominan menggunakan Premium, para pengendara kendaraan roda 2 atau roda 3 dan kendaraan umum dengan plat kuning yang dapat menikmati program Pertalite Harga Khusus ini yaitu pembelian Pertalite seharga Premium yaitu Rp 6.450/liter.
Susanto August Satria, Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR VI mengungkapkan bahwa dengan adanya program ini diharapkan para pengendara tersebut dapat menikmati BBM dengan kualitas yang baik dan tentunya ramah lingkungan ditambah lagi masyarakat dapat menjadi lebih nyaman dan terdorong menggunakan kendaraan umum dengan rendah polusi.
“Indonesia menjadi salah satu dari 7 negara (Mesir, Ukraina, Srilanka, Kolombo, Bangaladesh, dan Mongolia) yang masih memiliki BBM beroktan 88 setara Premium bahkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura pun sudah tidak lagi menjual BBM beroktan rendah tersebut,” ungkap Satria.
Selain upaya pengurangan polusi udara, Premium juga tidak dianjurkan untuk digunakan dengan kendaraan keluaran baru di mana dijelaskan pada manual book untuk menggunakan bahan bakar beroktan minimal 92 setara Pertamax.
“Pertamina telah menyediakan varian produk Pertaseries yaitu Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo dimana pembakaran di ruang mesin lebih sempurna, performa kendaraan baik, dan irit konsumsi BBMnya,” imbuh Satria.
Sales Area Manager Kalimantan Barat, Weddy Surya Windrawan menjelaskan bahwa terdapat 17 SPBU di Kota Pontianak dan 9 SPBU di Kota Mempawah yang berpartisipasi pada Program Pertalite Khusus ini.
Pertalite Harga Khusus di Kota Pontianak diberlakukan di 17 SPBU yaitu SPBU 6478101 Adi Sucipto, 6478103 K.H.A Dahlan, 6478104 Kom. Yos Sudarso (Jeruju), 6478106 Prof. M Yamin (Kotabaru), 6478109 Tanjung Raya II, 6478110 Sultan Hamid II, 6478112 Guzti Hamzah, 6478115 Husin Hamzah, 6478115 Martadinata, 6478116 Sei Raya, 6478117 Kom Yos Sudarso, 647118 Hasanudin, 6478119 Hos Tjokroaminoto, 6478201 Khatulistiwa, 6478202 Gst Machmud Siantan Hulu, 6478203 Khatulistiwa Siantan- PON, 63781002 28 Oktober.
“Adapun untuk wilayah Mempawah, 9 SPBU yang menjalan program ini antara lain 6478306 S. Purun Kecil, 6478307 Pasir Wan Salim, 6478304 Desa Paoh, 6478313 Raya Peniti KM 30, 6478315 Gusti Sulung Lelanang, 6478301 Sei Pinyuh, 6478316 Sungai Pinyuh Pontianak, 6478302 Jungkat Desa Wajok, 6478318 Sungai Nipah,” jelas Weddy.
“Pertamina akan melakukan evaluasi setiap dua bulannya untuk melihat efektivitas program ini. Segera untuk beberapa kabupaten/kota lainnya di wilayah Kalimantan akan dilaksanakan program yang sama.” Tutup Satria. (*)