TRIBUNNEWS.COM - Ribuan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia mendaftar sebagai peserta Kompetisi Ide Bisnis Pertamuda yang digelar PT Pertamina (Persero). Hal ini mencerminkan antusiasme mahasiswa dalam membangun bisnis Pertamuda: Seed & Scale tahun keempat ini.
Pendaftaran peserta yang dibuka sejak 15 Agustus 2024 lalu hingga 21 Oktober 2024 berhasil merangkul 3.245 mahasiswa dari 696 Perguruan Tinggi Negeri dan swasta di Indonesia. Di mana, 10 kampus dengan peserta terbanyak adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin Universitas Brawijaya, ITB, ITS Surabaya, Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, Universitas Indonesia, Universitas Telkom, dan Unair Surabaya.
Rifky Rakhman Yusuf, Vice President Stakeholder Relations & Management Pertamina menjelaskan, Pertamuda tahun 2024 merupakan sekuel keempat. Dari tahun ke tahun, antusiasme mahasiswa mengikuti Pertamuda terus meningkat, terlihat dari jumlah pendaftar tiap tahun.
Pada tahun 2021 mencapai 2.025 peserta, kemudian menjadi 2.445 peserta (2022), 2.719 peserta (2023), dan pada 2024 sebanyak 3.245 peserta.
“Jumlah pendaftar Pertamuda tahun 2024 melonjak dibanding tahun sebelumnya. Banyaknya pendaftar pada kompetisi ini menunjukkan minat yang tinggi dari mahasiswa untuk membangun startup bisnis,” ujar Rifky,
Pertamuda atau Pertamina Muda - Seed & Scale merupakan ajang kompetisi dari Pertamina untuk menjaring ide bisnis rintisan (startup) dari kalangan mahasiswa, untuk berbagai sektor yang berimplementasi pada pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan dari Sustainable Development Goals (SDGs).
Pertamuda memiliki dua kategori yakni Early Stage Startups dan kategori Energy Founder sebagai langkah mendorong munculnya ide-ide bisnis bidang energi. Jumlah pendaftar Early Stage Startups pada Pertamuda 2024 ini sebanyak 2.438 mahasiswa dan Energy Founder sebanyak 807 mahasiswa.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, kegiatan Pertamuda Seed and Scale adalah salah satu bentuk komitmen Pertamina mendukung perkembangan startup di Indonesia. Ajang ini juga mencerminkan sinergi antara pelaku industri dan perguruan tinggi, untuk mencapai inovasi yang berkesinambungan.
“Sinergi Pertamina dengan perguruan tinggi telah dilakukan terus-menerus, baik melalui program pendidikan, dukungan pada sarana dan prasarana, pembinaan sumber daya manusia, dan lainnya. Karena, kami meyakini pentingnya perguruan tinggi sebagai pencetak generasi penerus pembangunan bangsa,” ujar Fadjar.
Dengan ditutupnya proses pendaftaran, saat ini kompetisi Pertamuda memasuki tahap kurasi. Peserta terseleksi kemudian akan mengikuti rangkaian Demo-day, final pitch, dan business matching dengan 20 calon investor dan mitra bisnis terkemuka.
Pada akhirnya, kompetisi ini akan menghasilkan tiga inovasi terbaik dari setiap kategori yang akan memperoleh dana pembinaan dengan total nilai lebih dari Rp 500 juta dan beasiswa mengikuti program business academy selama 6 bulan serta mendapatkan pendampingan mentor one on one selama 3 bulan.
“Momen Pertamuda ini menjadi sarana komunikasi antara Pertamina dengan kalangan akademis mahasiswa, serta mendorong inovasi di bidang energi yang berkelanjutan,” jelas Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.