TRIBUNNEWS.COM - PT Pertamina (Persero) melalui subholding-nya, PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Jatim Balinus, khususnya unit operasi Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai, meluncurkan "Program Sahabat Disabilitas Ubud."
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Sobat Istimewa yang bertujuan untuk memberdayakan komunitas difabel agar lebih mandiri dan kompetitif. Sebagai langkah nyata, Pertamina turut mendukung peningkatan kapasitas kelompok difabel di Yayasan Cahaya Mutiara Ubud.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan, sejumlah 42 orang Sobat Istimewa berkarya di yayasan tersebut telah mendapat pendampingan dari Pertamina sejak tahun 2023. Pendampingan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan diri sesuai potensi yang ada dalam dirinya dan meningkatkan kepercayaan diri dan kapabilitas.
“Sobat Istimewa menjadi salah satu komunitas yang menjadi perhatian Pertamina, sejalan dengan program inklusi yang kami jalankan sebagai perusahaan berkelanjutan. Pertamina mendorong komunitas Sobat Istimewa untuk dapat mandiri, menjadi SDM yang unggul, bahkan bisa berkontribusi untuk pembangunan bangsa dan negara,” jelas Fadjar.
Dia menambahkan, program pendampingan Pertamina pada Yayasan Cahaya Mutiara Ubud yakni pengembangan kapasitas berupa pelatihan menjahit, digital marketing, dan pengelolaan keuangan. Pertamina juga melakukan perbaikan infrastruktur, serta berbagai dukungan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dijalankan oleh Sobat Istimewa.
Baca juga: Dukung Festival Ciliwung 2024, Komitmen Pertamina untuk Keberlanjutan Lingkungan
Fadjar menjelaskan bahwa program ini mampu menghasilkan omzet usaha hingga rata-rata Rp60 juta per tahun. Selain itu, sembilan Sobat Istimewa telah berhasil memasuki dunia kerja, dan 16 Sobat Istimewa mencatatkan prestasi di bidang masing-masing.
Contohnya adalah Nengah Wani, anggota Yayasan Mutiara Ubud yang bergabung sejak 2018, kini semakin terampil dalam menampilkan tarian tradisional Bali serta kreasi modern.
“Melalui dukungan yang diberikan Pertamina, saya dan teman-teman makin bersemangat. Kami memiliki wadah dan bisa berkembang. Program ini pun bisa menghapus stigma masyarakat terhadap komunitas difabel,” jelas Nengah.
Nengah Wani turut menjadi salah satu penampil pada kunjungan Direktur Utama Pertamina ke Desa Energi Berdikari (DEB) Uma Palak Lestari di Denpasar Utara, Bali. Pada kunjungan tersebut, Nengah dan anggota penari Yayasan Mutiara Ubud lainnya mendemonstrasikan tari tradisional Bali dan mendapat sambutan positif dari Manajemen Pertamina Group yang hadir.
"Dengan pendampingan dan program pengembangan dari Pertamina, pada akhirnya, kami mampu untuk menghasilkan sesuatu untuk kesejahteraan kami di yayasan, baik secara individu maupun organisasi”, ujarnya.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (*)
Baca juga: Sinergi Pertamina dan Kementerian ATR/BPN, Perkuat Infrastruktur Energi Nasional