Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNENWS.COM, JAKARTA – Timnas Basket Putra Indonesia harus mengakui kedigdayaan Korea Selatan setelah dikalahkan dengan skor 65-104 di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (14/8/2018) malam.
Seusai laga, pelatih kepata Timnas Basket Putra Indonesia, Fictor Roring menjelaskan mengapa timnya bisa menderita kekalahan dengan margin yang cukup jauh atas juara bertahan Asian Games 2014.
“Kita sangat kesusahan lawan Korea, kita tutup, mereka main terbuka, kita biarin dia dan tutup di luar, mereka merajalela. Sudah gitu mereka juga dapat feeling nya, dapat bola tembak masuk, anginnya mereka dapat dari awal banget. Akurasi mereka yang bagus. Kita mau stop itu tapi hari ini kita tidak bisa. Itu lah Korea,” papar Fictor.
Kendala lainnya menurut Fictor yakni menjaga pegerakan dari pemain naturalisasi Korea Selatan, Ricardo Preston Ratliffe yang dinilainya kali ini bermain sangat bagus dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya di ajang William Jones Cup 2018 di Vietnam.
“Waktu itu dia (Ricardo Preston Ratliffe) tidak jago tapi sekarang dia mainnya jago banget. Emang manusia setinggi raksasa itu, untuk menjaganya bukan pekerjaan gampang, makanya dari awal kita minta pemain tinggi, besar, jago, supaya bisa mengimbangi permainan lawan, nah kita dengan pemain lokal yang ada itu sangat-sangat sulit,” jelasnya.
Dalam laga ini, Ricardo yang turun dengan menit bermain sekitar setengah jam memang tampil sangat impresif dengan catatan 30 poin. Torehan itu pun menjadikannya sebagai pencetak poin terbanyak di laga ini.
Setelah laga ini, Fictor mengaku akan membenahkan tim khusunya dari segi pertahanan jelang laga kontra Thailand yang akan berlangsung pada Senin (20/8/2018).
“Ya, setelah ini kita akan benahi dari segi defense. Kita tahu mereka (Thailand) juga sangat sulit. Dua bulan lalu kita ketemu mereka, kita menang satu poin. Jadi tidak mudah lawan mereka,” jelasnya.