Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertandingan perempat final cabang olahraga taekwondo nomor Kyorugi putri under 53 kilogram yang digelar di Jakarta convention Center (JCC) Senayan, Senin (20/8/2018) mempertemukan wakil Indonesia Halinda Mariska dengan Aoun Leititia dari Libanon.
Memiliki postur tinggi sama yakni 5.8 kaki, usia Mariska terpaut tujuh tahun lebih senior dari lawannya Aoun.
Mariska tercatat pernah menyumbangkan emas pada kategori yang sama dalam ajang SEA Games tahun 2015 di Singapura dan 2017 di Kuala Pahang, Malaysia.
Di ajang Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, Mariska harus terhenti di putaran 32 besar.
Sementara lawannya Aoun Leitita pernah mendapat peringkat ketiga di kelas Kyorugi putri World Junior Championships under 52 kg tahun 2016 di Burnaby, Kanada.
Menelisik ke peringkat dunia taekwondo sementara per tanggal 1 Agustus 2018, Mariska menempati peringkat ke-25 dunia di kelas under 53 kg.
Sedangkan Aoun berada di peringkat ke-79 dunia pada kelas yang sama.
Sesaat sebelum pertandingan dimulai, tepatnya ketika Mariska berjalan memasuki area lapangan, para penonton Indonesia yang memenuhi seisi tribun sebelah kiri Plenary Hall JCC bergemuruh. Meneriakkan "Siapa kita? Indonesia. Siapa kita? Indonesia,".
Mengenakan rompi merah, dan Aoun di sisi biru, pertarungan sengit di pertontonkan sedari awal pertandingan dimulai.
Mariska dan Aoun silih berganti melayangkan serangan. Tak ada dari mereka yang memilih strategi bertahan.
Tendangan dan pukulan yang mengarah ke tubuh dan kepala pun mewarnai jalannya pertandingan.
Statistik serangan Mariska tercatat ada enam tendangan dan empat pukulan ke arah tubuh, 16 poin diperoleh dari serangan, sedangkan enam poin didapatkan dari penalti.
Mariska juga mendapat potongan poin (gam-jeom) sebanyak satu kali di ronde kedua.
Sedangkan lawannya, Aoun memberikan 11 kali tendangan ke arah tubuh, 16 poin yang dihasilkan dari serangan dan memperoleh poin dari penalty di ronde kedua sebanyak satu kali. Aoun tercatat paling banyak mendapat gam-jeom yakni sebanyak enam kali.
Pertandingan ditutup dengan keunggulan tipis Libanon 23-22, Indonesia dipaksa menelan kekalahan dan langkah Mariska menambah medali emas harus pupus. Dengan hasil ini langkah taekwondo Indonesia harus terhenti di kategori putri kyorugi under 53 kg.