Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWS.COM, CISARUA - Atlet Paralayang Indonesia, Jafro Megawanto menambah koleksi emas Indonesia dalam ajang Asian Games 2018.
Atlet berusia 22 tahun itu menambah perolehan medali kontingen Indonesia dari cabang olahraga (Cabor) paralayang untuk nomor ketepatan mendarat (KTM) perorangan putra.
Jafro meraih perolehan nilai akumulasi 27 dari sepuluh ronde yang dipertandingkan, unggul dari atlet asal Thailand yang meraih nilai, 47, dan atlet asal Korea di peringkat ke tiga dengan nilai 128.
Dalam ronde terakhir, Jafro mampu mendarat secara mulus dan hampir mendapat nilai sempurna. Pilot asal Kota Batu ini mendapat nilai dua pada ronde ke sepuluh.
Raihan nilai itu dilihat dari pijakan atlet pada pad saat mendarat di titik mendarat. Bila pijakan saat mendarat semakin mendekati titik nol, arinya nilai yang diraih atlet terbilang baik.
Kepada TribunnewsBogor.com, Jafro pun mengaku tidak mengalami hambatan saat melakukan pendaratan terakhirnya.
"Nilai di ronde terakhir sama dengan babak ke sembilan, saya dapat nilai dua, jadi saat mendarat memang tidak ada kendala," ujarnya, Kamis (24/8/2018).
Namun demikian, Jafro rupanya sempat grogi jelang detik-detik dimulainya kejuaraan paralayang Asian Games 2018. Meski begitu Jafro dapat mengatasinya dan tampil meyakinkan sejak awal ronde.
"Awalnya memang ada rasa grogi, tapi kan harus optimistis, dan sampai ronde terakhir saya optimis," ungkapnya.
Ia pun merasa bangga atas prestasi yang diraihnya dalam ajang Asian Games 2018 ini. Sebelumnya, Jafro yang merupakan atlet paralayang termuda dari Kontingen Indonesia pun berhasil membawa Timnas Paralayang Indonesia merebut emas untuk kategori KTM beregu putra.
"Ya sangat bersyukur dapat medali emas, saya persembahkan emas ini untuk orang tua, rekan paralayang, dan tentunya masyarakat Indonesia," urainya.
Terpisah, Pelatih Kepala Paralayang Indonesia, Gendon Subandono mengungkapkan bahwa dirinya sejak awal memang menjagokan Jafro. Menurutnya, Jafro adalah juara sejati.
"Saya secara 'feeling' Jafro menang, saya jagokan dia dari awal," ungkap Gendon kepada TribunnewsBogor.com.
Ia menjelaskan, sejak dimulainya pertandingan paralayang, dirinya terus menekankan kepada setiap atlet untuk selalu menjaga fisik dan mental.
"Setiap hari harus siap lahir batin, baik mental dan fisik, sehingga perjuangan kita pun bisa dibuktikan," tuturnya.
Sementara itu, untuk nomor pertandingan KTM perorangan putri, Indonesia berhasil meraih medali perunggu.
Atlet Indonesia, Rika Wijayanti (24) sukses bertengger di urutan ke tiga usai menjalani ronde ke sepuluh.
Rika meraih nilai akumulasi 120 dari sepuluh ronde yang dijalaninya. Berada di bawah Korea yang merebut perak dengan nilai 98, dan Thailand di peringkat pertama dengan nilai 77.