Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pebulu tangkis ganda putra Indonsia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon melaju ke final setelah mengalahkan wakil Taiwan, Lee Jhe Huei/Lee Yang dengan skor 21-15, 20-22 dan 21-12.
Atas raihan itu, di final ganda putra nanti akan tercipta all Indonesian final, di mana sebelumnya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto melaju ke final setelah mengalahkan juara dunia 2018, Li Junhui/Liu Yuchen dengan skor 21-14, 19-21 dan 21-13.
Baca: Ceyco Kecewa Tak Bisa Menjadi Kebanggaan
“Set pertama kami main baik, set kedua saya akui saya banyak melakukan kesalahan dari servis, tapi di set ketiga saya coba perbaiki kesalahan,” kata Kevin seusai laga.
“Set pertama kita unggul, kedua lawan bermain lebih enak. Tapi untungnya di set ketiga kami bermain lebih percaya diri dan yakin,” sambung Marcus.
Baca: Raih Emas di Asian Games, Lindswell Kwok Wuling Diganjar Satu Mobil Wuling Confero S
Saat ditanyai mengenai pertandingan di final nanti yang bertemu dengan rekannya, Fajar/Rian, Kevin/Marcus pun mengungkapkan akan tetap tampil maksimal.
“Kami bertanding cuma di lapangan saja tapi kalau di luar ya seperti biasa lagi. Tapi kami berjanji untuk pertandingan besok bisa tampil semaksimal mungkin,” kata Kevin.
“Ya, pastinya kita sama-sama fight dan melakukan yang terbaik di pertandingan besok,” Marcus menambahkan.
Sementara itu, pelatih ganda putra Indonesia, Herry Imam Pierngadi yang mengetahui kedua anak asuhnya akan berlaga di final, menanggapinya secara tenang. Dan berharap baik Kevin/Marcus dan Fajar/Rian bisa mengeluarkan seluruh kemampuannya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada anak-anak saya, karena sudah memberikan kado terindah di ulang tahun saya, medali emas. Karena kami sudah lama tidak mendapatkan medali emas di Asian Games di nomor ganda putra. Ini cita-cita kami,” kata pelatih yang akrab disapa Koh Herry tersebut.
“Karena yang main sama-sama anak saya, saya akan nikmati saja. Saya mau mereka bisa bertandingan maksimal. Saya besok tidak di pinggir lapangan tapi di atas sambil ngopi,” pungkas koh Herry.