TRIBUNNEWS.COM - Penyakit diare merupakan penyakit umum yang banyak dialami orang-orang.
Begitu juga yang terjadi oleh atlet asing yang tengah berlaga di ajang Asian Games 2018.
Hal itu diutarakan dr. Vonny Veronica selaku Medical & Doping Control di Medical Center JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Mayoritas atlet asing yang datang ke medical center mengeluh soal diare. Kami lakukan tindakan pertama dengan memberikan obat," kata dr. Vonny, Senin (27/8/2018).
Diare sering terjadi disebabkan oleh infeksi bakteri yang juga bisa disebabkan keracunan makanan.
Diare memang membuat kewalahan, terutama jika aktivitas sedang padat, pun demikian dengan jadwal atlet.
Tim medical center yang didukung dengan alat terbilang lengkap mulai dari rekam jantung, oksigen, ruang perawatan, dan lainnya melayani pasien tanpa kenal lelah.
"Per harinya kami menangani tidak lebih dari 100 pasien. Mereka yang datang ke medical center adalah pasien yang sebelumnya ditangani oleh medical station di setiap venue."
"Kalau sudah tidak bisa ditangani lagi oleh kami. Barulah kami kirim pasien ke rumah sakit terdekat dengan ambulans."
Namun begitu, tidak jarang juga penonton, panitia, maupun volunteer yang datang ke medical center untuk mendapatkan pelayanan medis.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) telah menyiapkan 140 medical station, 3 pusat medical center dan 2 poliklinik yang berada di Jakarta dan Palembang.
Untuk rumah sakit telah disiapkan 27 rumah sakit rujukan dan 218 unit mobil ambulans, sebanyak 25 unit berfungsi seperti mini ICU (Intensive Care Unit).