News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Asian Games 2018

Puspa Dikenal Sebagai Sosok Wanita Pemberani

Editor: Samuel Febrianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dede Rosdiana Hidayat (23), saudara dari Puspa Arumsari memperlihatkan sejumlah piala yang pernah diraih oleh penyabet medali emas cabang Pencak Silat nomor seni tunggal putri tersebut, Senin (27/8/2018).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Puspa Arumsari atau yang biasa disapa Dara berhasil menyabet medali emas Asian Games cabang olahraga (cabor) pencak silat nomor seni tunggal.

Dara kelahiran 10 Maret 1993 ini dikenal keluarga sebagai wanita yang gigih dan ulet dalam kesehariannya.

Dede Rosdiana Hidayat (23), saudara dari Puspa Arumsari juga mengenalnya sebagai sosok wanita pemberani dan tomboi.

Baca: Asisten Pelatih Tinju Indonesia Optimistis: di Atas Ring Semua Bisa Terjadi

Sejak duduk di kelas lima sekolah dasar, Dara sudah menggeluti olahraga yang telah membesarkan namanya ini.

"Pertama kali kenal pencak silat sejak kelas lima SD, dia langsung suka dan menggelutinya sampai saat ini," ucapnya saat ditemui TribunJakarta.com, Senin (27/8/2018).

Dede menceritakan, kakak kedua Dara yang bernama Ferri lah yang pertama kali memperkenalkan olahraga pencak silat kepada wanita yang tahun ini genap berusia 25 tahun ini.

"Yang pertama mengenalkan pencak silat itu kakak keduanya, namanya Ferri, kejuaraan pertama yang diikuti saat SD dia juga langsung keluar sebagai juara," ujarnya.

Baca: Tata Kelola Pertambangan, BPSDM ESDM Gelar Uji Kompetensi Inspektur Tambang

Menurutnya Dede, anak ke-empat dari dua bersaudara ini sangat mencintai olahraga pencak silat, ini ditunjukan dengan keseriusannya menggeluti olahraga tersebut sejak kecil.

"Sejak pertama kali kenal pencak silat dia sudah suka sekali, setahu saya hobinya ya hanya pencak silat itu, enggak ada yang lain," kata dia.

"Dari kecil memang sudah giat berlatih, selain di tempat latihan, dia juga dilatih kakaknya yang juga atlet pencak silat," tambahnya.

Ia menerangkan, saat ini dirinya sudah sudah sangat jarang bertemu dengan Dara karena kesibukannya sebagai atlet pencak silat.

"Iya dia jarang pulang, sekarang lebih sering di padepokan, paling kalau ada waktu luang baru pulang," ucapnya.

Guna mempersiapkan diri menghadapi perhelatan Asian Games XVIII 2018 ini, wanita yang pernah mengenyam pendidikan di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) ini harus melewatkan hari raya Idul Adha 2018 bersama keluarganya.

"Saat Idul Adha dia enggak pulang, padahal biasanya sih selalu menyempatkan diri pulang, tapi tahun ini fokus menghadapi Asian Games," kata dia.

Meski olahraga pencak silat identik dengan laki-lak dan kekerasan, namun, Dede mengatakan, kedua orang tua Dara sangat pendukung hobi yang digeluti oleh putrinya tersebut.

"Kedua orang tuanya selalu mendukung sejak Dara masih kecil, tapi memang jarang nonton dia bertanding karena biasanya Dara ikut kompetisi di luar kota dan bahkan luar negeri," ucapanya.

"Baru kali ini keluarganya pada nonton dia bertanding dan alhamdulillah dia berhasil menang," tambahnya.

Pantauan TribunJakarta.com di rumahnya yang terletak di Kampung Kramat Setu, Cipayung, Jakarta Timur, terlihat sejumlah piala tersusun rapi di sebuah lemari berkelir coklat.

Puluhan piala berasal dari sejumlah kompetisi yang berhasil dimenangkan oleh Dara, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini