TRIBUNNEWS.COM - Petinju Indonesia, Huswatun Hasanah memastikan medali perunggu setelah kalah melawan Sudaporn Seesondee dalam semifinal kelas ringan putri 60kg Asian Games 2018.
Juri memutuskan wakil Thailand menang mutlak 5-0 pada laga yang dihelat di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (31/8/2018).
Sejak ronde pertama, Huswatun sejatinya tampil ofensif melakukan pukulan bersih ke wajah Sudaporn.
Tetapi berlanjut ronde berikutnya, Huswatun kehilangan konsentrasi.
Wanita asal Nusa Tenggara Barat itu banyak bertahan menahan gempuran dari Sudaporn.
Huswatun yang merupakan petinju wanita pertama di babak empat besar Asian Games tak dapat memberi perlawanan.
"Saya tidak biasa melawan petinju kidal. Ini juga karena saya kurang jam terbang. Harus diakui tadi lawan main lebih bagus," aku wanita berusia 20 tahun itu.
Kowad TNI AD berpangkat Serda yang berdinas di Dirpalad Jatinegara Jakarta Timur ini bakal mengavaluasi kekuranganya di kompetisi berikutnya.
"Masih harus banyak berlatih untuk tampil di SEA Games 2019 (Manila) dan Olimpiade 2020 (Tokyo)," bebernya.
Huswatun berharap ke depan akan ada rangkaian try out yang lebih banyak agar makin kompetitif berhadapan dengan petinju dunia.
Hal itu juga menjadi konsentrasi sang pelatih Adi Swandana bahwa training camp tidak cukup hanya satu-dua kali.
Persiapan mepet menjadi kendala atlet tinju gagal merebut medali emas.
"Ya kalau dibilang satu kali atau dua kali uji coba sama saja buang air garam di laut. Tidak akan terlihat hasilnya," tegas Adi.