Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai meraih medali emas dan perak Asian Games 2018, atlet panjat dinding, Puji Lestari menceritakan pengalamannya saat membawa nama Indonesia dalam pertandingan cabang olahraga tersebut.
Ia mengaku saat itu seperti memiliki kekuatan ekstra dalam menghadapi lawan-lawannya.
"Justru yang saya rasakan ketika Asian Games kemarin, saya sangat bertenaga ekstra karena suporter luar bisa sangat mendukung saya," ujar Puji, dalam diskusi FMB9 yang digelar di Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/8/2018).
Baca: KPK Tetapkan 22 Anggota DPRD Malang Jadi Tersangka
Menurutnya, apa yang dilakukan para suporter membuat dirinya merinding.
Seluruh suporter yang menyaksikan laganya meneriakkan 'Indonesia'.
Puji pun semakin terpacu untuk bisa menampilkan yang terbaik dan menyumbang medali untuk negara tercinta.
"Itu di luar ekspektasi saya ya, di ujung kanan sampai kiri itu meneriakkan 'Indonesia'," jelas Puji.
Alumnus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) jurusan Ilmu Keolahragaan itu tidak lupa bersyukur atas apa yang telah ia dan rekan atlet lainnya raih untuk Indonesia.
Baca: Ketua Komisi A DPRD DIY Sebut Pernyataan Roy Suryo Melukai Hati Rakyat
Ia menilai apa yang telah dicapai saat ini berawal dari proses yang tidak mudah.
Ada kerja keras dan keringat yang 'disumbangkan' para atlet untuk bisa menempatkan Indonesia pada peringkat empat dalam gelaran turnamen olahraga terbesar se-Asia itu.
"Saya di situ mengucapkan puji syukur ya, karena perjuangan teman-teman yang berlatih berpuluh-puluh tahun untuk mengharumkan Indonesia, ini perjuangannya nggak instan ya, semua butuh proses," kata Puji.
Saat ditanya terkait tanggapan sebagian netizen yang sempat meremehkan kemampuan para atlet tanah air, atlet berhijab itu tidak mau 'ambil pusing'.
Ia hanya menanggapi bijak bahwa dirinya enggan membalas sikap pesimis sejumlah pihak.
"(kalau ada yang nyinyir) Senyumin aja lah," ujar Puji.
Sebelum Asian Games 2018, Puji meraih prestasi lainnya dengan menempati peringkat ketiga kejuaraan dunia kategori Speed Climbing pada International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup Chingqing, Tiongkok, pada 2018.