TRIBUNNEWS.COM – Apa rasanya menjadi orang Malaysia yang harus bekerja membantu tim nasional Indonesia? Tentu akan menjadi perang batin karena di satu sisi harus menjalankan tugas, sedangkan di sini lain ia harus membawa tim lawan.
Itulah yang dirasakan Suhaimi, supir bus tim nasional Indonesia selama berada di Malaysia mengikuti putaran Grup B Piala AFF 2012. Suhaimi menuturkan kepada Tribun dirinya mengalami konflik batin ketika harus menjalankan tugasnya mengantarkan para pemain Indonesia dan memastikan mereka tiba di tempat latihan dan pertandingan secara selamat dan tepat waktu. "Karena saya sedang bekerja, saya tidak mau mengganggu mereka. Kalau hati saya berkata mau saja mengganggu mereka," tutur pria berkumis lebat tersebut.
Namun, terlepas dari batin Suhaimi yang berlawanan dengan kewajibannya, pria 43 tahun tersebut melontarkan pujian kepada pemain-pemain tim nasional. Suhaimi mengatakan kebanyakan pemain Indonesia memiliki sikap yang baik. "Baguslah, tidak sombong. Ramah dan mau menegur saya seperti berkata selamat pagi, selamat siang, dan terima kasih," katanya.
Sambil menghisap sebatang rokok kreteknya, Suhaimi menceritakan sejumlah tradisi para pemain Indonesia selama berada di dalam bus. Biasanya, para pemain akan memasang lagu-lagu kegemaran mereka lalu bernyanyi bersama. "Itu dia yang mirip (maaf) negro," kata Suhaimi mengenai pemain yang paling sering memasang lagu.
Pria yang baru setahun bekerja sebagai supir bus tersebut mengungkapkan, para pemain Indonesia selama ini selalu terlihat santai, tidak ada ekspresi ketegangan selama berada di dalam bus.
Para pemain kerap bertukar canda meskipun tidak ada yang bertukar cerita dengan pria yang mengaku humoris tersebut. "Selepas sesi latihan, biasanya mereka bercanda. Bercanda biasa-biasa saja, tidak ada yang kasar," ungkap pria asal Johor Bahru tersebut.
Sayangnya, karena harus fokus mengemudi, Suhaimi tidak bisa menimpali candaan tersebut. Sebagai seorang profesional, dia merasa tidak ingin menggangu konsentrasi para pemain Indonesia. "Saya tidak mau mengajak mereka bercanda. Saya tidak mau mengganggu konsentrasi mereka," ujar ayah empat orang anak tersebut.
Konflik batin Suhaimi makin terasa ketika Tribun bertanya siapakah tim yang ingin dia bela saat Malaysia jumpa dengan Indonesia pada pertandingan terakhir pekan depan. "Saya tidak tahu harus dukung siapa. Saya orang Malaysia tapi membawa pemain Indonesia," tutupnya.