TRIBUNNEWS.COM - Sekelompok suporter klub Indonesia berkumpul di Malaysia untuk memberikan dukungan yang meriah kepada tim nasional yang akan berlaga di putaran grup B Piala AFF 2012. Saat di Malaysia, mereka mengesampingkan fanatisme kepada klub favorit mereka demi satu nama, Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Wiwin, Aca, Galang, dan Rifky kepada Tribun di hotel Palace of the Golden Horses, Minggu (25/11/2012). Wiwin, Aca, Akram, Ijonk, dan Galang merupakan anggota The Maczman, kelompok suporter PSM Makassar. Sedangkan Rifky merupakan anggota Viking, suporter Persib Bandung.
Wiwin, Aca, Akram, dan Ijonk datang jauh-jauh dari Makassar ke Kuala Lumpur dengan biaya masing-masing hingga Rp 5 juta. Mereka khusus datang dari Makassar membawa spanduk besar sehingga tas mereka tidak cukup membawa banyak pakaian. "Kami hanya bawa baju 2-3 buah," tutur Wiwin.
Perjuangan mereka ke Kuala Lumpur bisa dibilang cukup nekat. Wiwin terpaksa menggadaikan sepeda motor. Aca mangkir dari panggilan tes kerja di salah satu bank swasta. Akram meninggalkan Ujian Tengah Semester. Ijong menggadaikan laptopnya.
Di Kuala Lumpur, mereka menumpang di apartemen koordinator The Maczman di Malaysia, Galang. Sejumlah 16 orang The Maczman, mereka berbagi ruang untuk melepaskan lelah. "Tidak masalah ongkosnya. Bisa dukung garuda jadi kebanggan sendiri," tutur Aca. "Membela timnas sebagian dari iman," tambah Akram.
Kehadiran mereka di hotel timnas menginap pun cukup mengejutkan bagi dua orang pemain PSM Makassar, Rasyid dan M. Rahman. "Mereka kaget bertemu kita. Mereka bilang salut untuk The Maczman," tutur Wiwin.
Galang menambahkan, sejumlah The Maczman di Malaysia akan dikumpulkan di Stadion Bukit Jalil. Galang memanfaatkan media jejaring sosial untuk mengumpulkan The Maczman.
Selain The Maczman, Viking, Bonek, dan The Jakmania juga akan hadir ke Malaysia. Rifky menuturkan sekelompok Viking akan tiba di Kuala Lumpur pada hari Selasa (27/11/2012). "Kami akan membawa semua yang biasanya di stadion ke Bukit Jalil," ujar Rifky yang kuliah di Malaysia.
Mereka semua bersepakat untuk menghilangkan fanatisme klub selama mendukung tim nasional, termasuk Viking dan The Jakmania. "Hilangkan jersey klub, kita pakai jersey garuda di dadaku. Menjadi satu hanya untuk garuda. Tidak peduli apa pun agamanya, suku, kaya, atau miskin," kata Wiwin.