Laporan Wartawan Tribun dari Malaysia, Deodatus S. Pradipto
TRIBUNNEWS.COM – Pergerakan Andik Vermansyah di sektor sayap kanan tim Merah Putih cukup merepotkan lawan. Sewaktu melawan Laos, pemain lawan kerap melakukan pelanggaran untuk menghentikan aksi pemain mungil ini.
Pemain Laos, Sopha Saysana, pun diusir wasit karena melancarkan tackling keras untuk menghentikan pemuda 21 tahun itu. Berkat kemampuan dan kecepatannya menggiring bola, Andik memang sering membuat pemain lawan frustrasi, termasuk seorang David Beckham kala laga Timnas lawan LA Galaxi di Jakarta.
Andik menyatakan tak takut harus mendapat jegalan dari lawan. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk pengorbanan agar rekan setimnya bisa lebih mudah mencetak gol.
"Saya selalu siap menjadi sasaran lawan karena justru saya akan meringankan tugas pemain depan. Lawan akan lengah dan pemain depan tidak terkawal," tegas pemain asal Jember, Jawa Timur, ini.
Gaya bermain Andik memang kerap dipandang individualistis. Namun, Andik merasa tertantang untuk menjawab kritik tersebut dengan mempertahankan gaya permainannya yang individualis.
"Saya sudah dicemooh masyarakat Indonesia, saya dinilai individualistis. Masyarakat tidak mengerti (kondisi) di lapangan. Saya individualistis untuk membongkar pertahanan lawan. Kalau saya dijaga dua sampai tiga pemain lawan, maka akan ada kesempatan bagi pemain lain karena lawan lengah. Saya menghilangkan kritik dengan assist-assist tersebut," kata jebolan Timnas U-21 dan U-23 itu.
Ambisi untuk menjawab kritik pun sejalan dengan harapan di Piala AFF pertamanya. "Harapan dari awal berangkat sampai sekarang di sini ingin lolos. Masyarakat Indonesia sangat menunggu hasil yang maksimal," ujar bintang masa depan Timnas Indonesia ini.(Tribunnews/deo)