TRIBUNNEWS.COM - Indonesia layak menegakkan kepala, meskipun menelan kekalahan 0-2 di tangan Malaysia pada pertandingan terakhir grup B Piala AFF 2012, Sabtu (1/12/2012). Meskipun kekalahan ini membuat Indonesia tersingkir, namun skuat Merah Putih telah bermain secara terhormat.
Indonesia yang hanya membutuhkan hasil imbang di luar dugaan takluk berkat gol Azammuddin Akil (26’) dan Mahali Jasuli (29’). Kekalahan ini praktis membuat langkah Indonesia untuk lolos ke babak semifinal kandas, karena pada waktu yang hampir bersamaan Singapura meraih kemenangan 4-2 atas Laos.
Skuat asuhan Nil Maizar sudah seharusnya menegakkan kepala meskipun gagal mencapai target yang digadang-gadangkan. Skuat Merah Putih berhasil menunjukkan mental bertarung yang gigih hingga akhir pertandingan.
“Ini bukan hasil yang bagus bagi tim. Namun, kami bermain bagus, kami bermain lebih menekan daripada Malaysia. Motivasi para pemain kami bagus, mental bertarung yang bagus. Kami memiliki sejumlah peluang bagus tapi gagal mencetak gol. Saya bertanggung jawab atas hasil ini,” ujar Nil Maizar pada jumpa pers seusai pertandingan.
Indonesia bermain agresif sejak menit-menit awal dan terus menekan pertahanan Malaysia. Beberapa kali menghadirkan ancaman melalui sepakan Vendry Mofu, Samsul Arif, dan Taufik. Indonesia bermain lepas meski berada di bawah tekanan suporter Malaysia. Kesalahan-kesalahan kecil pemain Malaysia dalam mengontrol bola kerap menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk terus menekan.
Malaysia perlahan mulai menemukan ritme permainan dan memberikan ancaman kepada pertahanan Indonesia. Kesabaran Malaysia dalam membongkar pertahanan Indonesia akhirnya membuahkan hasil setelah pada menit 26 setelah Azammuddin Akil berhasil menyontek umpan silang Mahalli Jasuli dari sayap kanan.
Hanya berselang tiga menit kemudian, Indonesia harus kembali membayar mahal kesalahan lini pertahanan dalam mengantisipasi serangan balik Malaysia. Berawal dari pergerakan Norshahrul Talaha di kotak penalti, Mahalli Jasuli yang naik menyerang berhasil menerima bola sodoran Talaha. Tanpa ampun, Mahali langsung melepaskan tendangan ke pojok gawang yang tidak bisa dihadang Wahyu Tri Nugroho.
Memasuki babak kedua, Indonesia berusaha mengejar ketertinggalan. Memanfaatkan kelincahan dan agresifitas Andik Vermansyah, Indonesia kerap merepotkan pertahanan Malaysia. Masuknya Tonnie Cussel juga lebih menghidupkan lini tengah tim sekaligus meringankan kinerja Taufik.
Namun kegagalan dalam membongkar pertahanan Malaysia bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. Kekecewaan nampak jelas pada para pemain. Sejumlah suporter Indonesia tampak kecewa dengan hasil ini dan meninggalkan stadion beberapa menit sebelum pertandingan bubar. Botol-botol air mineral dilemparkan ke tepi lapangan. Suporter Malaysia yang dominan pun melontarkan ledekan kepada mereka.
Kekalahan ini tidak hanya menyakitkan bagi bangsa Indonesia. Ekspresi kekecewaan terekam betul ketika skuat meninggalkan stadion Bukit Jalil. Para wartawan dari Indonesia dan Malaysia yang menanti mereka di mix zone dilalui begitu saja oleh skuat Merah Putih. Tidak ada satu pun yang mau memberikan komentar.
Namun, Oktovianus Maniani berjalan sambil memutar lagu Reggae sambil menari-nari meski enggan memberi komentar. Hanya Elie Aiboy, pemain terakhir, yang sebelum tiba di mix zone menyempatkan diri mengenakan rambut palsu gimbal ala Bob Marley.
“Bagi kami ini bukan kegagalan mengharumkan nama bangsa. Kita sudah bekerja keras hanya keberuntungan yang menghampiri Malaysia. Ini kekalahan terhormat,” ujar pemain Semen Padang itu kepada Tribun.