TRIBUNNEWS.COM, PRETORIA - Gelandang Nigeria Sani Kaita mengungkapkan, dirinya mendapat ancaman pembunuhan melalui surat elekektronik (e-mail), seusai tim Elang Super dipecundangi Yunani 2-1 pada pertandingan Grup B Piala Dunia 2010 beberapa waktu lalu.
Kaita diusir keluar lapangan setelah mendapat kartu merah di menit ke-38. Bermain dengan sepuluh orang membuat Nigeria keteteran. Nigeria yang lebih dahulu unggul 1-0 akhirnya akhirnya takluk dengan skor 1-2 dan harus angkat koper dari Afsel.
"Ya, saya menerima sejumlah ancaman terhadap hidup saya. Mereka mengirimnya melalui surat elektronik. Tapi saya tidak pedulikan itu. Saya seorang muslim, dan percaya hanya Tuhan yang menentukan kehidupan seseorang," ungkap Kaita kepada media massa Jerman yang dilansir suratkabar Daily Mail.
"Semua yang ada di dunia berada di tangan Tuhan, apakah itu hidup Anda atau lainnya. Jika Tuhan tidak berkehendak, tak ada seorang pun yang bisa membunuh saya."
Kaita mengaku dirinya sulit tidur setelah pertandingan tersebut. Menurut Kaita, itu tidak ada kaitannya dengan ancaman yang diterimanya. Ia masih merasa bersalah atas kartu merah yang didapatnya.
"Saya tidak bisa berhenti menyesali diri, dan minta maaf kepada fans Nigeria atas kesalahan yang saya lakukan. Saya tidak bisa tidur memikirkan tindakan saya sudah merugikan negara saya. Saya berharap kami bisa menang melawan Korea Selatan," ucap Kaita.(Goal.com)
Sani Kaita Dapat Ancaman Pembunuhan
Editor: Juang Naibaho
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger