Laporan Wartawan Kompas.com, Hery Prasetyo dari Afrika Selatan
SUN CITY —
Bagaimana rupa kamar tidur Michael Jackson? Bukan kamar tidur di rumahnya di Amerika
Serikat memang, melainkan kamar di hotel yang pernah dia sewa selama dua
bulan di Palace of Lost City Hotel di Sun City Resort, Rustenburg,
Afrika Selatan (Afsel).
Ini memang resor elite dan luks. Banyak
selebriti dan pemimpin dunia pernah tinggal di situ. Dari Frank Sinatra,
Cliff Richard, Elton John, sampai para Miss Universe. Michael Jackson
(Jacko) pernah berlibur di situ bersama istrinya, Marie Presley, pada
1994 selama dua bulan.
Dia menyewa king suite nomor 138
di lantai 7. Luas kamarnya saja 43 meter persegi. Selain ada ruang
keluarga, bar, sauna, ruang tamu, juga ada dua kamar. Michael jackson
memilih kamar yang memiliki pemandangan indah, menghadap ke danau
buatan.
"Di sinilah mendiang Michael Jackson pernah tinggal
selama dua bulan. Dia tampak menikmatinya karena Sun City Resort sangat
tenang dan jauh dari keramaian," tutur Public Relation Sun City Resort,
Herliane Portenschlager, sambil menunjukkan kamar Jacko.
Menurut
Herliane, kamar king suite yang disewa Jacko itu amat mahal.
Saat itu, Jacko harus membayar 52.000 rand (sekitar Rp 61,9 juta) per
hari. Artinya, dalam sebulan dia mengeluarkan uang Rp 3,7 miliar.
Sebenarnya,
kamar yang disewa Jacko itu tak terlalu berlebihan dalam teknologi.
Hanya, suasananya memang sangat menyenangkan. Bahkan, tempat tidurnya
juga tak memakai banyak perlengkapan. Cuma, ketenangan di situ sangat
terjamin. Itu yang disukai Jacko.
Mencoba berebah di kamar itu,
rasanya memang empuk dan rata. Bahannya juga terlihat pilihan.
Yang
sangat terlihat, udara di king suite itu memang sangat segar.
Nyaris tak ada debu karena dilakukan pembersihan secara rutin. Dari
jendela, kita juga bisa memandang jauh ke bukit atau danau buatan.
Memang terasa indah. Bahkan, berdiri di jendela itu seolah malas
beranjak. Itu mungkin yang membuat Jacko senang. Apalagi, burung-burung
liar sering hinggap di dekatnya.
Saat Jacko berada di hotel itu,
pengamanan begitu ketat. Namun, Jacko tak terlalu minta macam-macam. Dia
cukup dijamin ketenangan dan privasinya. Karena privasinya terjaga, dia
betah sampai dua bulan di situ. Apalagi, di atas hotelnya ada helipad.
Dengan demikian, sewaktu-waktu dia bisa naik helikopter untuk keliling
ke tempat yang dia suka.
Menurut Herliane, Jacko juga suka
berjalan-jalan jika pagi hari. Bahkan, dia sempat beberapa kali
menemaninya berjalan-jalan di sekitar Sun City Resort.
"Dia
kadang curhat, bercerita tentang istrinya. Tapi, kadang dia bertanya
banyak hal seperti bagaimana Afrika Selatan dan Nelson Mandela," tutur
Herliane, orang Indonesia yang ikut merintis Palace of Lost City.
Resor
ini memang sangat megah. Luasnya 1.500 hektar, terletak di sebuah
lembah yang diapit beberapa bukit. Di resor itu ada empat hotel. Selain
Palace of Lost City yang berbintang enam, juga ada Hotel Cabanas,
Crascade, dan Sun City Hotel. Semua terletak di satu resor yang
dilengkapi dua lapangan golf, ruang konvensi, ruang entertainment,
laut buatan, gempa buatan, dan danau buatan, juga ada kasino.
Itu
pula sebabnya, banyak orang-orang penting dunia yang sering berlibur di
resor itu. Bahkan, beberapa penyanyi pernah tampil di resor itu,
seperti Frank Sinatra dan Elton John.
Rustenburg sendiri terletak
100 kilometer dari Pretoria, ibu kota eksekutif Afsel. Dengan kendaraan
mobil, tempat itu hanya ditempuh selama 1,5 jam karena jalanan antara
Pretoria dan Sun City sangat bagus, nyaris lurus, dan tak pernah macet.
Meski
begitu, Sun City Resort sebenarnya amat terpencil. Justru karena
letaknya yang jauh dari keramaian itu, banyak orang penting yang
menyukainya.
Itu pula sebabnya, selama Piala Dunia, timnas
Inggris sering datang ke tempat itu untuk main golf. Sun City Resort
letaknya memang tak terlalu jauh dari markas Inggris di Universitas
Royal Bafokeng. Kawasan itu juga jauh dari penduduk sehingga sangat
terjaga privasinya. Tak semua orang boleh masuk.
Tim Ghana juga
berada di kawasan itu. Hanya, mereka menyewa di Hotel Cabanas dari
tanggal 9 Juni sampai 30 Juni.
Kompas.com beruntung
bertemu Herliane. Dia bersedia mengantarkan ke kamar yang menjadi
favorit Michael Jackson. Jika dia belum meninggal, maka kemungkinan dia
akan datang ke kamar itu lagi. Sebab, dia amat menyukainya. (*)
*) Tribunnews.com dan Kompas-Gramedia mengirimkan delapan wartawan untuk meliput Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan