TRIBUNNEWS.COM, DURBAN - Tak ada permainan taktis ala seperti saat mengalahkan Inggris dan Argentina. Jerman bermain seperti gaya lamanya yang menunggu saat meladeni Spanyol.
"Kekecewaan kami begitu besar. Kami harus sadar kami gagal," ujar kapten Philipp Lahm. "Pada babak pertama kami tak berani untuk bermain menyerang. Itu membuat kami harus memanfaatkan kesempatan yang sangat sedikit."
Pernyataan Lahm diamini Marcell Jansen dan Manuel Neuer. "Kami baru berani pada menit-menit akhir," ujar Jansen. "Kami tak banyak menciptakan peluang. Kami kehilangan keberanian. Sebelumnya, kami selalu bisa mencetak gol pada babak pertama sehingga menambah kepercayaan diri," sambung Neuer.
Ketakutan Jerman juga diakui Guenter Netzer. "Spanyol bermain lebih baik di setiap aspek. Jerman bermain terlalu pasif dan banyak kehilangan bola sementara Spanyol bermain lebih baik," bilang salah satu pilar Jerman di Piala Dunia 1974 itu.
Kendati demikian, ada satu rekor yang berhasil diciptakan Jerman. Laga
melawan Spanyol adalah pertandingan ke-98 Der Panzer di Piala Dunia. Itu
membuat Jerman menjadi tim tersering yang bermain di putaran final,
unggul satu partai atas Brasil. Rekornya bakal bertambah dengan adanya
perebutan tempat ketiga melawan Uruguay.
SOCCER