TRIBUNNEWS.COM, JOHANNESBURG -- Sebanyak lima kartu kuning
dikeluarkan wasit Howard Webb pada babak pertama final Piala Dunia
antara Belanda dan Spanyol , Minggu (11/7/2010). Namun, pertandingan
keras itu cuma ditutup dengan skor imbang 0-0 saat turun minum.
Spanyol
patut menyesal atas hasil itu. Setidaknya, selama 15 menit pertama,
mereka mengendalikan permainan dan menciptakan sejumlah peluang gol.
Pada
menit kelima, Spanyol menciptakan peluang emas melalui Sergio Ramos.
Dari tengah kotak penalti, ia menanduk umpan Xavi tepat ke tengah
gawang, yang sayangnya berhasil digagalkan Maarten Stekelenburg.
Belanda
sempat membalas ancaman itu dengan sebuah tembakan akurat yang
dilepaskan Dirk Kuyt dari luar kotak penalti. Namun, tembakan itu begitu
lemah sehingga mudah diantisipasi Iker Casillas.
Pada menit
ke-11, Ramos kembali membahayakan gawang Belanda. Dari sektor kiri
pertahanan Belanda, ia mengirim bola ke tengah gawang. Namun, bola
berhasil diblok John Heitinga.
Semenit berselang, David Villa
menguasai umpan Xabi Alonson di sisi kiri dalam kotak penalti dan
melepaskan tembakan yang juga melenceng dari sasaran.
Tak mau
terus tertekan, Belanda mencoba bergerak maju pada menit ke-15. Selain
agresif dalam merebut bola, mereka juga lugas dalam melakukan serangan
ketika berhasil menguasainya.
Sayang, meski mampu mengurangi
dominasi Spanyol, Belanda masih kerap melakukan kesalahan umpan sehingga
usaha mereka kerap patah di tengah jalan.
Di tengah kesulitan
itu, Belanda mendapat tendangan bebas, menyusul pelanggaran Carles Puyol
kepada Arjen Robben. Wesley Sneijder yang dipercaya mengeksekusi hadiah
mengirim tendangan langsung ke gawang Casillas. Namun, Casillas
berhasil mengamankan bola.
Meski gagal, ancaman itu semakin
melambungkan kepercayaan diri Belanda. Mengandalkan permainan sayap,
mereka mencoba menembus benteng Spanyol.
Spanyol yang sempat
solid dalam melakukan pressing di menit-menit awal agak kerepotan,
terutama menghadapi pergerakan Arjen Robben di sisi kiri pertahanan
mereka.
Untungnya, koordinasi permainan Belanda kurang kompak.
Robben beberapa terlihat kesulitan menemukan rekan untuk diumpan. Bola
pun kerap hilang akibat jatuh di kaki lawan atau direbut mereka.
Belanda
yang tak mau tertekan berusaha melakukan pressing kepada Spanyol. Usaha
ini cukup efektif meredakan alur serangan Spanyol yang menggelora di
menit-menit awal.
Pertandingan kemudian berlangsung alot dan
nyaris tanpa peluang berarti. Aksi perebutan bola pun berlangsung
semakin panas dan keras. Pelanggaran demi pelanggaran berujung kartu
kuning semakin sering terjadi.
Situasi terus berlangsung tanpa
solusi, sampai pada menit ke-37, Belanda mendapat hadiah sepak pojok.
Sneijder yang melakukan eksekusi mengirim bola kepada Mark van Bommel
yang meneruskannya kepada Joris Mathijsen di tengah kotak penalti
Spanyol.
Sayang, Joris Mathijsen yang berada dalam posisi nyaris
tak terkawal gagal menjangkau bola sehingga keluar lapangan.
Spanyol
membalas ancaman itu melalui Pedro Rodriguez pada menit ke-38. Namun,
tendangannya dari luar kotak penalti juga meleset dari sasaran.
Memasuki
lima menit terakhir, pertandingan berjalan semakin cepat dan ketat.
Kedua kubu sama-sama mulai lebih terbuka. Aksi saling serang pun
terjadi. Namun, skor 0-0 tak berubah sampai peluit turun minum berbunyi.
Selama
babak pertama, Spanyol menguasai bola sebanyak 56 persen dan
menciptakan satu tembakan akurat dari empat usaha. Bandingkan dengan
Belanda yang melepaskan tiga tembakan akurat dari tiga percobaan. (*)
Babak Pertama Hujan Kartu Kuning tanpa Gol
Editor: Tjatur Wisanggeni
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger