JOHANNESBURG -
Presiden FIFA, Sepp Blatter, menilai final Piala Dunia 2010 Afrika
Selatan antara Spanyol dan Belanda tak mencerminkan nilai fair play. Ia
pun mengaku maklum dengan wasit Howard Webb yang mengambil sejumlah
keputusan kontroversial.
Pertandingan final yang berlangsung di
Stadion Soccer City, Minggu (11/7/2010), yang berujung kemenangan
Spanyol 1-0, berlangsung keras dan diwarnai aksi tipu daya. Webb pun
dipaksa mengacungkan tujuh kartu kuning dan satu kartu merah kepada
Belanda dan lima kartu kuning kepada Spanyol.
Jumlah kartu itu
masih bisa kurang atau lebih, karena ada pelanggaran biasa yang diganjar
kartu dan ada pelanggaran keras yang luput dari perhatian Webb,
misalnya Nigel De Jong yang mengangkat kaki terlalu tinggi ketika
berebut bola dengan Xabi Alonso, tetapi tak diberikan kartu, atau
pelanggaran biasa yang dilakukan John Heitunga kepada David Villa tetapi
berujung kartu.
Dalam sejumlah kesempatan, Andres Iniesta juga
bebas dari kartu meski melakukan sejumlah pelanggaran cukup keras,
termasuk reaksinya setelah dilanggar Mark van Bommel pada menit ke-79.
Blatter
mengaku bisa memaklumi kebijaksanaan Webb di lapangan. Menurutnya, laga
final Piala Dunia memberikan tekanan kepada manusia, yang dalam kondisi
biasa pun juga bisa melakukan kesalahan.
"Final tak seperti yang
saya harapkan dari segi fair play. Bukan hak saya untuk menilai
performa ofisial. Saya hanya bisa katakan bahwa ofisial menjalani tugas
sangat berat di lapangan," ungkap Blatter.
"Itu tak mudah, sangat
tak mudah dan mereka sangat tak terbantu (oleh sikap pemain) dalam
menjalankan tugas ini. Dalam sepak bola, kita harus hidup dengan
kesalahan pemain dan wasit. Saya tak berpikir bahwa ada kesempurnaaan di
dunia ini," lanjutnya. (SKY)
Presiden FIFA Kecewa Final Belanda-Spanyol
Editor: Iwan Apriansyah
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger