News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2018

Christian Eriksen, Sang Master Efisiensi yang Siap jadi Peledak Dinamit

Editor: Sapto Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapten Timnas Denmark, Christian Eriksen.

TRIBUNNEWS.COM - Bagaimana besarnya peran Christian Eriksen untuk Denmark tergambar dari hasil kemenangan tim Dinamit 2-0 atas Meksiko dalam uji coba di Stadion Brondby, Denmark, Minggu (10/6/2018) dini hari WIB kemarin.

Di laga tersebut, duel berlangsung imbang karena kekuatan kedua tim relatif merata.

Sampai kemudian Christian Eriksen membuat dua gebrakan sekaligus dalam tempo empat menit saat laga memasuki menit ke-70.

Baca: Timnas Mesir Mendarat di Rusia dan Langsung Menggelar Latihan, Mohamed Salah Masih Absen

Ia seperti meledakkan dinamit untuk menghentikan kebuntuan tim.

Menit 71, Christian Eriksen yang beroperasi sebagai second striker di belakang Nicolai Jorgensen dalam formasi 4-2-3-1 melepaskan umpan kunci yang dieksekusi dengan sempurna oleh Yussuf Poulsen lewat tendangan melengkung ke sudut gawang.

Tiga menit kemudian, Christian Eriksen sendiri yang menjadi pencetak gol lewat aksi briliannya.

Dari sektor kanan, ia menggiring bola masuk kotak penalti.

Meski dari sudut sempit, ia bisa melepaskan tendangan geledek yang tak bisa dijangkau kiper Guillermo Ochoa.

Baca: Sempat Frustrasi, Lionel Messi Bisa Pensiun Seusai Piala Dunia 2018

Satu gol, dan satu assist.

Itulah buah dari kerja keras gelandang berusia 26 tahun ini.

Sepanjang 90 menit, sang kapten tercatat melepaskan lima tendangan, yang satu akurat dan berujung gol, serta dua umpan kunci, yang satu menjadi assist.

Ia juga melepaskan 40 umpan yang 83% akurat, dengan 64 kali menyentuh bola, termasuk juga berjibaku membantu pertahanan dengan melakukan satu kali tekel.

Bisa dibayangkan, tanpa kehadiran sang jenderal lapangan, maka Denmark pun akan mati kutu.

Baca: Kritik Keberadaan Paul Pogba di Timnas Prancis, Legenda Liverpool: Dia tak Bisa Dipercayai

Dan memang, peran Christian Eriksen sungguh luar biasa untuk meloloskan tim Dinamit ke Piala Dunia 2018 di Rusia.

Di kualifikasi ia menjadi top skor negaranya dengan sebelas gol, dan tiga assist, atau hampir 45% dari gol keseluruhan Denmark sebanyak 25 gol.

Christian Eriksen merayakan gol Timnas Denmark ke gawang Republik Irlandia pada partai kedua babak play-off Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa di Stadion Aviva, Dublin, Rabu (15/11/2017) dini hari WIB. (BolaSport.com/AFP/Paul Faith)

Adalah berkat hattrick Christian Eriksen ke gawang Irlandia Utara pula, akhirnya tim Dinamit bisa lolos dari babak playoff ke Rusia dengan skor agregat 5-1.

Di klubnya sendiri, Tottenham Hotspur (Spurs), Christian Eriksen menjadi motor serangan yang membuat The Lilywhite konsisten masuk dalam empat besar di tiga musim terakhir.

Pertanyaannya, kendati selalu menjadi motor tim dan punya kualitas kelas atas, tapi kenapa kemampuan Christian Eriksen terkesan kurang dihargai?

Baca: Tim Brasil Menginap di Resor Mewah Bertarif Rp 12 Juta Permalam, Hotelnya Para Elite Partai Komunis

Setidaknya, di mata para penggila bola dan juga media, kelasnya Christian Eriksen dianggap masih di bawah David Silva dari Manchester City atau Roberto Firmino dari Liverpool misalnya.

Mungkin jawabannya karena, seperti dikutip dari deadspin, sang jenius ini lebih mengedepankan efisiensi, daripada gerakan yang akrobatik dan menghibur penonton.

Faktanya, torehan gol dan assist Christian Eriksen jauh melebih para gelandang serang terkenal lain, namun ia jauh dari puja-puji.

Sebab, semua aksinya dilakukan dengan tipu muslihat halus, alih-alih aksi fisik yang menggelegar dan menghibur.

Christian Eriksen memang hanya lari seperlunya, saat sedang benar-benar dibutuhkan.

Baca: Piala Dunia 2018: Karena Cristiano Ronaldo, Tessa Witarsa Dukung Portugal

Terkesan malas-malasan menggiring bola, umpannya pun sesuai standar dasar sepak bola, tanpa kejutan di sana-sini.

Tapi hasilnya, dengan gerak terbatas dan sentuhan tipis itulah, ia bisa mengubah keseimbangan tim, memainkan tempo permainan dan menghadirkan perbedaan.

Christian Eriksen adalah master efisiensi.

Jika sedang dalam penampilan puncak di Rusia nanti, sang master efisiensi ini akan menjadi peneror utama lawan-lawan Denmark di grup C yakni Peru, Australia, dan Prancis. (Tribunnews/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini