TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - "Jerman akan diburu seperti yang belum pernah dialami sebelumnya dan pasukan berkekuatan mendekati manusia super dibutuhkan jika kami ingin jadi juara dunia lagi."
Ini yang dikatakan oleh Joachim Loew, pelatih Tim Nasional Jerman, mengenai peluang timnya mempertahankan gelar juara Piala Dunia di Rusia tahun ini.
Joachim Loew tahu ekspektasi publik kepada timnya sangat tinggi. Namun demikian, di sisi lain mempertahankan gelar juara adalah hal yang sulit.
Pekerjaan rumah Joachim Loew untuk membawa Die Mannschaft kembali menjuarai Piala Dunia tidaklah mudah. Hal tersulit yang harus dia lakukan adalah mempertahankan level permainan Die Mannschaft di level tertinggi.
"Mempertahankan level tertinggi menuntut usaha yang sangat keras. Ketika Anda meraih banyak kesuksesan, Anda kadang kehilangan ambisi dan ambisi itu bisa memainkan peranan penting untuk tim-tim lain yang juga ambisius dan ingin menyingkirkan Anda," ujar pria berusia 58 tahun itu kepada DW.
Namun demikian, hal tersebut tidak menurunkan optimisme Joachim Loew jelang Piala Dunia 2018. Loew menilai timnya memiliki kompetensi untuk membawa pulang trofi Piala Dunia 2018 dari Rusia.
"Saya masih melihat potensi besar di tim ini. Piala Dunia 2014 pencapaian hebat untuk kami semua, namun itu bukan akhir cerita. Tim ini masih enak diajak kerjasama, begitu juga dalam mengembangkan pemain-pemain ini," kata Loew.
Joachim Loew menyiapkan skuatnya secara intensif dalam dua tahun terakhir. Loew menekankan pentingnya perencanaan yang matang dalam meraih kesuksesan. Dalam menyusun perencanaan ini Loew dan tim harus menentukan target dan mengaplikasikan perencanaan itu secara konsisten. Jika itu berjalan baik, maka Loew yakin Die Mannschaft bisa melangkah jauh di Rusia.
Loew memicu kontroversi saat menentukan 23 pemain yang dibawa ke Rusia. Loew mencoret Leroy Sane yang bersinar di Manchester City dan memasukkan Manuel Neuer. Nama terakhir bahkan ditunjuk sebagai penjaga gawang nomor satu dan kapten tim. Neuer hanya bermain empat kali di sepanjang musim 2017/18 karena mengalami cedera parah di kakinya.
Satu pemain yang masuk skuat Die Mannschaft adalah Marco Reus. Jika tidak aral melintang, penyerang sayap Borussia Dortmund ini bisa bermain di Piala Dunia untuk pertama kali di sepanjang kariernya.
Perjalanan karier Reus di tim nasional kerap diwarnai kepedihan. Reus batal masuk skuat Piala Dunia 2014 karena mengalami cedera pergelangan kaki pada laga uji coba jelang putaran final Piala Dunia.
"Saya senang Marco menjadi bagian dari tim kami kali ini, dia bisa memberikan dampak yang signifikan dan akan memainkan sebuah peran kunci dalam membantu kami melangkah jauh di turnamen ini," kata Loew.
Dalam hitungan hari Piala Dunia 2018 akan bergulir. Tim nasional Jerman termasuk tim yang difavoritkan menjuarai Piala Dunia 2018 karena statusnya sebagai juara bertahan dan juara Piala Konfederasi 2017.
Namun demikian, dalam sejarah Piala Dunia tidak banyak tim yang bisa mempertahankan gelar juaranya. Hanya ada dua tim nasional yang mampu melakukan itu, yaitu Italia (1934 dan 1938) dan Brasil (1958 dan 1962).
Dalam sejarah itu muncul satu nama yang legendaris, yaitu Vittorio Pozzo. Sampai sekarang Pozzo adalah satu-satunya pelatih yang mampu mengantarkan sebuah tim nasional menjuarai Piala Dunia dua kali secara beruntun. Pozzo melakukan itu bersama tim nasional Italia.
Perjuangan Joachim Loew kembali mengantarkan Die Mannschaft menjuarai Piala Dunia tidak akan mudah. Begitu banyak tim yang berambisi menjuarai turnamen akbar empat tahunan ini. Selain itu banyak tim yang memiliki kualitas bagus. Sebut saja Prancis, Brasil, dan Spanyol. Tiga tim ini bahkan dikelompokkan sebagai tim favorit juara bersama Jerman.
Tim nasional Brasil memiliki materi pemain yang menjanjikan. Neymar adalah pemain bintang mereka. Selain itu, tim Samba mulai menunjukkan jati diri yang sebenarnya sejak diasuh oleh Tite. Bukan tidak mungkin Neymar, dkk bisa membayar kegagalan pada empat tahun lalu di hadapan publik sendiri.
"Brasil termasuk favorit di Piala Dunia. Kami termasuk tim yang bisa menjadi juara," kata Tite di FIFA.com.
Dalam sejarah Piala Dunia hanya Brasil tim asal luar Eropa yang mampu menjadi juara. Prestasi itu terjadi pada 1958 di Swedia. Tim nasional Brasil bisa mengulang prestasi 60 tahun lalu itu di Rusia.
"Mereka (tim nasional Brasil, red) memiliki pemain-pemain yang sangat bagus dan tim hebat, dan, jika mereka juara, tidak akan mengejutkan," ujar Sergio Busquets, gelandang tim nasional Spanyol, kepada TV3.