News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lakukan Selebrasi Kontroversial, Dua Pemain Swiss Terancam Sanksi

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri

TRIBUNNEWS.COM - Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri sama-sama senang bisa memenangkan pertandingan dengan kemenangan dramatis 2-1 Swiss atas Serbia, Jumat (22/6/2018).

Dua pemain ini sangat senang hingga akhirnya melakukan selebrasi dengan gerakan tangan yang berbahaya untuk memeringatinya.

Dalam kenyataannya ada makna yang lebih dalam arti sebenarnya gerakan tersebut.

Diketahui, sejumlah pemain Swiss memiliki kewarganegaraan ganda atau memiliki status di negara lain.

Shaqiri misalnya, ia termasuk sebagai warga negara Swiss dan juga Kosovo.

"Saya lahir di Kosovo, tetapi saya dibesarkan di Swiss. Saya menjalani kedua mentalitas, itu bukan perbedaan besar," katanya.

Granit Xhaka mencetak gol pertama Swiss dalam kemenangan 2-1 mereka (Mirror)

Namun, konotasi seperti tidak sederhana karena Kosovo adalah negara yang kemerdekaannya belum dianggap oleh Serbia sejak memutuskan berpisah dan mendeklarasikannya pada 17 Februari 2008.

Diketahui penduduk Kosovo adalah orang-orang beretnis Albania.

Shaqiri juga berbicara dalam Bahasa Albania sementara dan sama seperti Xhaka, mereka membentuk tangan mereka seperti bentuk elang yang merupakan simbol Albania.

Xhaka juga adalah anak dari keluarga Kosovo, ayahnya pernah dipenjarakan Serbia pada tahun 1980-an sebelum bermigrasi ke Swiss.

Bendera Albania (Tribun Style)

Gelandang Arsenal ini adalah adik dari Taulant Xhaka yang bermain untuk Albania dan sebenarnya lahir di Serbia dari orangtua yang berasal dari Albania.

Xherdan Shaqiri memberi isyarat dengan tangannya saat merayakan golnya (Mirror)

Hubungan Serbia dengan Albania memang memiliki masalah dan mungkin terutama bagi Xhaka.

Pada tahun 2014, Perdana Menteri Albania, Edi Rama bertemu dengan Perdana Menteri Serbia, Aleksandar Vucic setelah pertemuan pertama antar negara pada tahun 1947.

Kemarahan muncul ketika Perdana Albania mengatakan bahwa kemerdekaan Kosovo tak terbantahkan dan akibatnya dituduh melakukan provokasi.

Karena selebrasinya, dua pemain ini bisa mengalami kesulitan karena mengandung unsur politik.

FIFA pun dikabarkan akan mengusut keterlibatan Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri.

Aturan FIFA menyatakan bahwa pemain akan dihukum untuk pernyataan yang dibuat dalam selebrasinya.

(Tribunnews.com/Natalia Bulan Retno Palupi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini