News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2018

Einzel Takut Fan ID-nya Kotor

Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Sapto Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendukung Timnas Brasil sebelum laga penyisihan grup Piala Dunia 2018 antara Timnas Serbia melawan Brasil di Stadion Spartak, Moskow, Rusia, Rabu (27/6/2018). Fan ID Piala Dunia 2018 adalah hasil inovasi Rusia, dan FIFA akan memberlakukan Fan ID pada Piala Dunia-Piala Dunia berikutnya.

Inovasi ini mendapatkan respons positif dari FIFA.

Tampak depan Fan ID Piala Dunia 2018 Rusia. (Tribunnews/Deodatus Pradipto)

Ketua Komite Pendidikan Jasmani, Olahraga, Pariwisata, dan Pemuda Rusia, Mikhail Degtyarev mengatakan, ke depannya FIFA akan menggunakan Fan ID sebagai kartu identitas para penonton Piala Dunia.

Satu manfaat dari Fan ID adalah bebas visa bagi pemiliknya.

Jika memiliki Fan ID sejak sebelum berangkat ke Rusia, seorang penggila bola bisa memasuki Rusia tanpa perlu mengurus visa.

Baca: Demi Mudahkan Penonton, Pemerintah Bangun Stasiun Metro yang Langsung Terhubung dengan Stadion

Tampak belakang Fan ID Piala Dunia 2018 Rusia. (Tribunnews/Deodatus Pradipto)

"Faktanya Rusia membuka pintu kepada semua pencinta sepak bola, membuat mereka bisa bepergian ke seluruh penjuru Rusia menggunakan Fan ID mereka," kata Mikhail Degtyarev saat telewicara dari Moskow dengan para jurnalis di semua kota penyelenggara Piala Dunia 2018.

Piala Dunia 2018 turut mendongkrak perekonomian Rusia.

Rusia mengklaim para wisatawan menghabiskan 2 miliar rubel, setara Rp 455 miliar, selama pekan pertamanya di Moskow.

Pengeluaran ini hanya untuk penginapan dan restoran.

Ini adalah hasil kalkulasi sebuah sistem pembayaran.

Baca: Semarakkan Piala Dunia 2018, Pengunjung Bisa Gelar Resepsi Pernikahan di Fan Fest

"Ini baru satu sistem pembayaran di satu kota. Sebanyak 2,5 miliar rubel lainnya dihabiskan di kota-kota lain, yang artinya usaha-usaha kecil dan hotel mendapatkan pemasukan hampir lima miliar rubel (setara Rp 1,13 triliun, red) hanya dalam pekan pertama, sekali lagi ini baru satu sistem pembayaran," ujar Mikhail Degtyarev. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini