TRIBUNNEWS.COM - Pernyataan cukup mengejutkan datang dari mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter terkait Piala Dunia 2022.
Menurutnya, penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 merupakan kesalahan besar.
Sepp Blatter lantas menjabarkan beberapa alasan yang membuatnya yakin pemilihan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah kesalahan.
Baca juga: Daftar 21 Pemain di Skuad Denmark untuk Piala Dunia 2022, Christian Eriksen Masuk Skuad Awal Denmark
Pria berusia 86 tahun tersebut menyebut Qatar terlalu kecil untuk mendapatkan amanah menggelar turnamen sepak bola terakbar sejagad.
Selain itu, perpaduan sepak bola dan Piala Dunia menjadi tanggungan yang terlalu besar bagi negara arab itu.
"Qatar terlalu kecil untuk menggelar event ini," ungkap Blatter dikutip dari BBC.
"Sepak bola dan Piala Dunia terlalu besar bagi mereka," sambungnya.
Menurutnya, setelah penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, FIFA mengubah standard penilaiannya.
Mereka turut mempertimbangkan aspek sosial dan kemanusiaan dalam pemilihan selanjutnya.
"Sejak saat itu, pertimbangan sosial dan kemanusiaan dilibatkan dengan besar-besaran," lanjut Blatter.
Spionase
Bukan kali ini saja Qatar mendapatkan sorotan terkait statusnya sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Belum lama ini, negara teluk tersebut mendapatkan tudingan melakukan spionase atau kegiatan mata-mata kepada FIFA dan tokoh-tokohnya.
Qatar dikabarkan menyewa sebuah firma swasta yang berbasis di Amerika Serikat untuk melakukan kegiatan tersebut.
Firma yang dimaksud adalah Global Risk Advisors atau GRA sebagaimana dikutip dari laman Swiss Info.
GRA ini banyak diisi oleh mantan anggota Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) sebagai anggota.
Mulai dari surat elektronik (email), komputer hingga hubungan pertemanan antarmereka dipantau ketat oleh GRA.
Meski demikian, GRA membantah tudingan tersebut.
(Tribunnews.com/Guruh)