TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Arema FC, Javier Roca, menempatkan Timnas Argentina sebagai jagoannya untuk menyabet gelar juara Piala Dunia 2022 Qatar.
Alasan Javier Roca memberikan prediksi bahwa Timnas Argentina bisa menjadi juara Piala Dunia 2022 karena faktor kedekatan.
Terlebih lagi, negara asal Javier Roca, Chile, cuma menjadi penonton di gelaran Piala Dunia 2022 Qatar.
Keberadaan Lionel Messi juga menjadi faktor x, membuat Javier Roca mengunggulkan Timnas Argentina sebagai kampiun di World Cup 2022.
Baca juga: Profil Stadion Piala Dunia 2022 Qatar: Stadion Ahmad Bin Ali Saksi Perjalanan Belgia hingga Inggris
"Kalau saya, karena bertetangga, saya melihat Argentina punya pemain yang berkualitas," kata Roca, seperti yang dikutip dari BolaSport.
"Saya pikir, Argentina punya peluang besar untuk (menjuarai) Piala Dunia ini," imbuhnya.
Timnas Argentina memang menjadi unggulan di berbagai bursa prediksi juara. Bahkan legenda AC Milan, Arrigo Sacchi juga menempatkan Lionel Messi dkk sebagai unggulan juara.
Namun diungkapkan pelatih Singo Edan, Argentina memiliki deretan saingan berat untuk mengukir momen Last Dance Lionel Messi dengan predikat juara Piala Dunia 2022.
Menurut Roca, pesaing utama Argentina untuk menjadi juara Piala Dunia 2022 antara lain adalah Brasil, Jerman, Spanyol, dan Inggris.
Di sisi lain, mantan juru taktik Persik Kediri ini menyayangkan negaranya, Chile, absen di turnamen mayor empat tahunan tersebut.
Ini menjadi periode terburuk beruntun bagi Timnas Chile dalam dua penyelenggaraan Piala Dunia terakhir.
Sebelumnya, Alexis Sanchez dkk juga gagal tampil di Piala Dunia 2018.
"Ya, memang ini lagi generasi emas pemain di Chile sudah mulai habis, mereka sudah tidak main di elite dunia. Alexis Sanchez, Arturo Vidal, Claudio Bravo mereka sudah lanjut usia," ujar Roca, dikutip dari Kompas.com.
"Untuk Piala Dunia ini kita absen dulu. Semoga piala dunia kedepan kita bisa hadir," harapnya.
La Roja, julukan Chile, memang masih mengandalkan deretan pemain berusia kepala tiga seperti Alexis Sanchez, Arturo Vidal hingga Claudio Bravo.
Sedangkan untuk pemain muda Chile, menurut kacamata Roca sulit untuk menembus liga-liga di Eropa.
Pelatih Arema FC kemudian menyoroti alasan mengapa bisa terjadi fenomena demikian. Satu di antaranya adalah faktor luas wilayah.
"Sebenarnya berhubungan dengan penduduk. Brasil sekitar 200 juta penduduk, Argentina hampir 100 juta kalau tidak salah, sedangkan kami 17 juta penduduk, " terang mantan pelatih Persik Kediri tersebut.
"Jadi, pilihan pemain sebenarnya lebih luas Brasil atau Argentina. Itu satu," sambungnya
"Kedua, memang dari dulu Brasil dan Argentina punya level international kuat. Banyak pemain yang dari kecil sudah bertempur di Eropa. Kalau Chile masih sedikit, sumber pemain belum sebanyak Brasil atau Argentina," pungkas Javier Roca.
(Tribunnews.com/Giri)(BolaSport/Ibnu Shiddiq Nur Fitri)(Kompas.com/Suci Rahayu)