TRIBUNNEWS.COM- Prancis membawa misi di Piala Dunia Qatar untuk mempertahankan gelar juara Piala Dunia yang mereka raih pada 2018 di Rusia.
Dalam tiga edisi Piala Dunia terakhir, para juara bertahan selalu gugur di fase grup.
Dimulai ketika Italia sebagai juara Piala Dunia 2006. Mereka tersingkir di fase grup 2010.
Kutukan tersebut pun seakan kembali berlanjut pada 2010. Saat Spanyol yang jadi juara 2010, tersingkir di fase grup Piala Dunia 2014.
Kemudian Jerman selaku juara 2014 tersingkir di fase grup di Piala Dunia 2018.
Kita nantikan apakah di 2022, Prancis juara 2018 juga akan mengalami nasib serupa, tersingkir di fase grup Piala Dunia berikutnya.
Tidak hanya mematahkan mitos kutukan itu, Prancis akan berusaha menjadi tim pertama yang mempertahankan Piala Dunia sejak Brasil pada 1962.
Sepuluh anggota skuad peraih gelar 2018 kembali, termasuk kapten Hugo Lloris, Kylian Mbappe, dan Antoine Griezmann.
Namun sang juara bertahan, yang dikelompokkan bersama Australia, Denmark dan Tunisia, tidak diperkuat pasangan gelandang pilihan pertama Paul Pogba dan N'Golo Kante.
Pemenang Ballon d'Or Karim Benzema, yang melewatkan serangkaian pertandingan untuk Real Madrid musim ini karena cedera, akan tampil untuk pertama kalinya di Piala Dunia sejak 2014.
Benzema sebelumnya pernah mengalami dibekukan dari tim Prancis selama lebih dari lima tahun karena skandal yang melibatkan Mathieu Valbuena.
Berharap Prancis Juara Lagi
Ketika Karim Benzema mengangkat penghargaan Ballon d'Or bulan lalu, penonton di teater Paris bertepuk tangan untuknya.
Sekarang Karim Benzema berharap untuk meraih trofi Piala Dunia di Qatar.
Arena yang penuh sesak itu tampaknya merupakan lokasi yang pas untuk momen puncak kejayaan pribadi Karim Benzema.