TRIBUNNEWS.COM - Mantan bintang Senegal El Hadji Diouf menyebut Timnas Senegal mengalami kerugian besar dengan absennya Sadio Mane dari Piala Dunia 2022 Qatar.
Federasi sepakbola Senegal telah mengkonfirmasi bahwa penyerang Bayern Munchen tersebut harus merelakan turnament di Qatar.
Mane harus absen karena harus menjalani operasi kaki kanan bawahnya menyusul cidera yang dideranya saat bermain bersama Bayern Munchen di Bundes Liga.
Seperti diketahui, Sadio Mane selama ini menjadi andalan bagi Senegal untuk mengarungi pertandingan internasional.
Di gelaran Piala Afrika lalu, Mane berhasil melesakkan gol saat adu penalti melawan Mesir dan membantu timnya meraih gelar juara untuk pertama kalinya.
Dia melakukan hal yang sama saat melawan Mesir sebulan kemudian, di play-off Piala Dunia mereka.
Ketidakhadiran pemain terbaik Afrika 2022 di Qatar tentu akan menjadi hal yang dirindukan oleh skuad Timnas Senegal.
"Kami semua pasti merindukan Mane karena dia membuat perbedaan dalam tim," kata Diouf, dikutip dari ndtv.com.
Baca juga: Profil Pelatih Timnas Senegal, Aliou Cisse: Pengawal Kebangkitan Singa Teranga di Piala Dunia 2022
Meski tanpa Mane, Diouf ingin para pemain Singa dari Teranga tetap fokus selama di Qatar.
Ia yakin, pemain-pemain yang ada seperti Mendy dan juga Koulibaly bisa menjadi panutan bagi kawan-kawannya.
"Akan tetapi jangan lupa kami mempunyai pertahanan yang sangat kuat ada (Edouard) Mendy, (Kalidou) Koulibaly."
"Kami semua harus bekerja tanpa Mane, Senegal harus menunjukkan kepada seluruh dunia."
"Beberapa Tim tidak ingin melawan Senegal karena kami memliki tim yang sangat bagus dan pemain yang mempunyai segudang pengalaman," terang mantan pemain Blackburn Rovers ini.
Untuk diketahui, Senegal memulai perhelatan Piala Dunia melawan Belanda pada Senin, (21/11/2022).
Sosok Mane
Konfederasi Sepak Bola Afrika telah mengumkan mega bintang asal Senegal Sadio Mane memimpin daftar 10 nominasi untuk penghargaan pemain terbaik Afrika.
Mantan rekan setimnya di Liverpool Mohamed Salah dan Naby Keita juga masuk nominasi penghargaan pemain terbaik afrika.
Mane tak hanya berkontribusi negara nya lewat sopakbola, namun mane juga aktif melakukan kegiatan amal di negaranya.
Pada final Liga Champions 2018-2019 Mane memberikan 300 jersey Liverpool kepada penduduk setempat sehingga bisa dipakai untuk menonton.
Tak hanya itu saja mane juga kerap menunjukkan sikap rendah hati, diketaui Mane melakukan tindakan tanpa pamrih saat malakoni tugas musim lalu.
Terlihat Mane membantu anggota staf membawa botol air kedalam stadion di saat sebagian besar pemain sepak bola berlalu begitu saja.
Mane pesepak muslim yang taat ini terbukti ketika dia sedang membersihkan masjid, dan menjauhi alkohol.
(Tribunnews.com/Lucky)