News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2022

BBC Dikritik karena Tak Tayangkan Opening Ceremony Piala Dunia 2022 Qatar, Piers Morgan: Tidak Sopan

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Replika trofi Piala Dunia FIFA digambarkan di lapangan dalam upacara pembukaan jelang pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia 2022 antara Qatar dan Ekuador di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha, Qatar, Minggu (20/11/2022) waktu setempat. Media Inggris BBC mendapat kritikan keras karena sengaja tak menayangan Opening Ceremony Piala Dunia 2022 Qatar. AFP/RAUL ARBOLEDA

TRIBUNNEWS.COM - Media Inggris BBC mendapat kritikan keras karena sengaja tak menayangan Opening Ceremony Piala Dunia 2022 Qatar.

Upacara pembukaan Piala Dunia Qatar telah berlangsung dengan megah dan melibatkan banyak artis dan public figur.

Morgan Freeman, Jungkook dari BTS dan banyak artis lainnya ikut memeriahkan jalannya Opening Ceremony yang berlangsung di Stadion Al-Bayt di Al Khor, Qatar pada Minggu (20/11/2022) malam.

Morgan Freeman, yang menjadi narator upacara tersebut, muncul di stadion untuk berjabat tangan dengan duta Piala Dunia FIFA, Ghanim Al Muftah, yang menderita disabilitas.

Kehadiran Ghanim Al Muftah seakan menjawab kritikan terhadap catatan hak asasi manusia yang selama ini ditujukan ke Qatar.

Sementara idol Kpop Jungkook terlihat menyanyikan lagu Dreamers di stadion yang berkapasitas 60 ribu penonton.

Baca juga: Morgan Freeman Tampil di Opening Ceremony Piala Dunia 2022, Sampaikan Pesan Persatuan

Namun kemeriahan itu tak akan didapati dari siaran TV BBC. Media barat itu tak menyiarkan kemegahan upacara pembuka Piala Dunia.

Sikap yang diambil BBC tak pelak banjir kritikan dari banyak orang, mereka menilai BBC munafik.

Di banyak televisi yang menyiarkan programnya dari Qatar, BBC justru membahas tuduhan yang dilontarkan terhadap negara tuan rumah.

"Ini adalah Piala Dunia paling kontroversial dalam sejarah dan bola bahkan belum ditendang," kata Lineker, mantan kapten sepak bola Inggris, dalam monolog pembukaannya.

“Sejak FIFA memilih Qatar pada 2010, negara terkecil yang pernah menjadi tuan rumah kompetisi sepak bola terbesar menghadapi beberapa pertanyaan besar. Mulai dari tudingan korupsi dalam proses tender hingga perlakuan terhadap buruh migran yang membangun stadion dimana banyak yang kehilangan nyawanya,” sambung Lineker.

Baca juga: Opening Ceremony Piala Dunia 2022 hingga Laga Pembuka Qatar vs Ekuador Bebas dari Alkohol

Apa yang ditunjukkan oleh BBC ini seakan mereka membuat standar ganda dalam menyikapi Piala Dunia kali ini.

Ketika Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018, Rusia telah mencaplok Krimea dan menduduki Ukraina timur.

Namun saat itu tidak ada kritik dari BBC dan upacara pembukaan disiarkan secara lengkap.

Atas sikap itu, jurnalis Piers Morgan juga turut melayangkan kritik terhadap BBC.

Penari tampil dalam upacara pembukaan jelang pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia 2022 antara Qatar dan Ekuador di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha, Qatar, Minggu (20/11/2022) waktu setempat. AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV (AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV)

Melalui akun Twitter-nya, Piers Morgan mengatakan bahwa BBC telah bersikap tidak sopan.

"Sikap sangat tidak sopan ditujukan untuk Qatar mengingat BBC tidak menyiarkan upacara pembukaan Piala Dunia, dan malah mengeluarkan lebih banyak omong kosong tentang betapa buruknya hal itu (pembukaan piala dunia)," kata Piers Morgan pada Senin (21/11/2022).

Morgan pun menyindir BBC dan memintanya untuk membawa pulang karyawan-karyawan mereka yang berada di Qatar apabila tidak menyukai gelaran Piala Dunia 2022 ini.

"Jika mereka begitu terkejut, mereka harus membawa pulang pasukan pekerja mereka yang banyak dan menghilangkan kemunafikan yang tidak jelas ini," tukasnya.

Baca juga: Jawab Kritikan Piala Dunia 2022 Qatar, Presiden FIFA Singgung Barat Soal Standar Ganda Moralitas

Sebelumnya, Piers Morgan juga menyoroti tim-tim Eropa yang memberikan kritik terhadap Qatar sebagai tuan rumah.

Timnas Jerman, Inggris, hingga Amerika Serikat adalah beberapa negara yang melayangkan protes soal tuan rumah Qatar.

Mereka ingin melakukan 'kampanye' di Piala Dunia 2022 untuk menunjukkan dukungan terhadap kaum LGBT hingga pekerja migran, yakni dengan menggunakan ban kapten pelangi.

Morgan pun mengatakan tim tersebut munafik. Menurutnya, negara yang melayangkan kebencian terhadap Qatar tak seharusnya menjadi tuan rumah Piala Dunia.

(Tribunnews.com/Tio)

Baca Juga:

Berita Piala Dunia 2022 Qatar

Jadwal Lengkap Piala Dunia 2022

Daftar Wasit Piala Dunia 2022

Profil 8 Stadion Piala Dunia Qatar

Daftar Peserta dan Pembagian Grup Piala Dunia 2022

Sejarah Piala Dunia atau FIFA World Cup

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini