"Ratusan ribu pekerja migran, mereka membantu keluarga mereka untuk bertahan hidup. Dan mereka melakukannya dengan cara yang legal. Kami di Eropa, kami menutup perbatasan kami dan secara praktis kami tidak mengizinkan..."
Soal Isu LGBT, Gianni Pastikan Semua Orang Diterima
Lesbian gay biseksual transgender (LGBT) ilegal di Qatar.
Bagi siapa saja yang memiliki orientasi seksual tersebut bisa dikenakan hukuman tiga tahun penjara dan denda.
Hal itu menjadi momok bagi turis LGBT yang datang ke Qatar untuk menyaksikan perhelatan akbar Piala Dunia 2022.
Pun, Gianni Infentino memastikan semua orang diterima di Qatar, seperti syarat yang diajukan FIFA. Meski begitu, dia menyiratkan ada nilai-nilai yangdipegang oelh Qatar sebagai negara muslim.
“Saya telah berbicara tentang topik ini dengan pimpinan tertinggi negara beberapa kali, tidak hanya sekali. Mereka telah mengonfirmasi, dan saya dapat mengonfirmasi, bahwa semua orang diterima,” kata Infantino seperti dikutip CNN.
“Ini adalah persyaratan FIFA yang jelas. Setiap orang harus disambut, setiap orang yang datang ke Qatar disambut apapun agama, ras, orientasi seksual, kepercayaan yang dia miliki. Semua orang dipersilakan.
"Ini adalah persyaratan kami dan negara Qatar mematuhi persyaratan itu,” kata Gianni Infantino.
Diskriminasi dan Standar Ganda Eropa
Gianni Infantino mengakui ada hal-hal yang tidak sempurna. Namun, ia mengatakan beberapa kritik "sangat tidak adil" dan menuduh Barat melakukan standar ganda.
Secara pribadi, ia tahu betul bagaimana rasanya didiskriminasi.
Ingatannya mundur jauh ke belakang saat masih kanak-kanak. Ia diintimidasi karena memiliki rambut merah dan bintik-bintik.
“Hari ini saya merasa seperti orang Qatar. Hari ini saya merasa Arab. Hari ini saya merasa Afrika. Hari ini aku merasa gay. Hari ini saya merasa cacat. Hari ini saya merasa sebagai pekerja migran,” katanya.