Hadirin yang menyaksikannya bicara, tertegun.
“Apa yang saya lihat membawa saya kembali ke kisah pribadi saya. Saya adalah anak pekerja migran. Orang tua saya bekerja sangat keras dalam situasi sulit.”
Gianni Infantino mengatakan kemajuan telah dibuat di Qatar dalam mengatasi berbagai masalah dan perubahan nyata membutuhkan waktu.
Ia menambahkan bahwa FIFA tidak akan meninggalkan negara itu setelah turnamen selesai dan beberapa jurnalis Barat akan melupakan masalah tersebut.
“Kita perlu berinvestasi dalam pendidikan, memberi mereka masa depan yang lebih baik, memberi mereka harapan. Kita semua harus mendidik diri kita sendiri.”
“Reformasi dan perubahan membutuhkan waktu. Butuh ratusan tahun di negara kita di Eropa. Butuh waktu di mana-mana, satu-satunya cara untuk mendapatkan hasil adalah dengan melibatkan, bukan dengan berteriak.”
Soal Pelarangan Alkohol, Media Barat Lebay
Gianni Infantino secara terbuak juga menyerang balik atas kritik terkait pelarangan alkohol di Piala Dunia 2022 Qatar.
Dia menerangkan, media-media barat terlalu lebay karena sebenarnya larangan ini juga ada di negara-negara Eropa. Menjadi sangat berlebihan, kata dia, karena Qatar adalah negara muslim.
Sebagai informasi tambahan, FIFA mengumumkan larangan penjualan minuman beralkohol kepada penggemar yang hendak menonton Piala Dunia.
Keputusan dikeluarkan FIFA seusai berdiskusi dengan Qatar sebagai tuan rumah yang punya aturan ketat terkait alkohol.
Belakangan, keputusan itu direvisi, di mana sponsor resmi minuman beralkohol Piala Dunia 2022 akan tetap diizinkan menjual bir beralkohol di zona FIFA FAN Fest di pusat Kota Doha.
Penjualan minuman beralkohol juga bisa dilakukan di tempat hiburan yang sudah ditentukan.
"Lebih dari 10 zona penggemar di mana lebih dari 100.000 dapat minum alkohol secara bersamaan. Saya pikir secara pribadi, jika selama tiga jam sehari Anda tidak dapat minum bir, Anda akan bertahan, terutama karena sebenarnya aturan yang sama berlaku di Prancis atau Spanyol atau di Portugal, atau di Skotlandia Tidak ada bir yang diperbolehkan di stadion," kata Gianni Infantino dilansir ESPN.
"Di sini menjadi hal yang besar karena ini adalah negara Muslim. Saya tidak tahu mengapa. Kami mencoba. Itu yang saya berikan kepada Anda tentu saja, perubahan kebijakan yang terlambat. Karena kami mencoba sampai akhir untuk melihat apakah itu benar." mungkin Tapi satu hal adalah memiliki rencana dan desain dan hal lainnya adalah ketika Anda mulai menerapkannya," kata dia. (oln/*)