News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2022

Kapten Timnas Iran Ungkap Alasan Timnya Tak Nyanyikan Lagu Kebangsaan: Rakyat sedang Tidak Bahagia!

Penulis: Bobby W
Editor: Isti Prasetya
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bek Iran Ehsan Hajsafi (kedua dari kiri) merayakan dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol kedua selama pertandingan sepak bola Kualifikasi Asia Piala Dunia Qatar 2022 antara Suriah dan Iran, di stadion Raja Abdullah II di ibukota Yordania Amman, pada 16 November 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Pemandangan menarik terjadi sesaat sebelum kick-off antara Timnas Iran vs Inggris pada pertandingan Grup B Piala Dunia 2022, Senin (21/11/2022) di Stadion Khalifa Internasional.

Pada saat itu, pemain Timnas Iran justru memilih bungkam ketika lagu kebangsaannya diputar.

Aksi 'bungkam' pemain Timnas Iran di Piala Dunia 2022 ini ditunjukkan dengan tak menyanyikan lagu kebangsaannya merupakan wujud perlawanan kepada pemerintah.

Hal tersebut mengacu kepada insiden kematian seorang perempuan bernama Mahsa Amini (22) yang mengakibatkan gelombang protes nasional dalam dua bulan terakhir ini.

Aksi protes ini dibenarkan oleh Kapten Iran Ehsan Hajsafi dalam jumpa pers sehari menjelang pertandingan Piala Dunia pertama negara itu melawan Inggris.

Dikutip Tribunnews.com dari France24, Ehsan mengatakan timnya bersimpati dengan protes anti-pemerintah di dalam negeri.

(FromL) Gelandang Iran #18 Ali Karimi, bek Iran #19 Majid Hosseini dan bek Iran #02 Sadegh Moharrami mendengarkan lagu kebangsaan menjelang pertandingan sepak bola Grup B Piala Dunia Qatar 2022 antara Inggris dan Iran di Stadion Internasional Khalifa di Doha pada 21 November 2022. (Fadel Senna / AFP)

Baca juga: Piala Dunia 2022: Inggris Sukses Kalahkan Iran, Raffi Ahmad Puji Penampilan Skuad The Three Lions

Baca juga: Sulap Gurun Jadi Taman Hijau, Kiprah Saprudin Bastomi, Petani asal Indonesia di Piala Dunia 2022

Ehsan mengatakan bahwa aksi timnya ini menegaskan bahwa timnas Iran harus menjadi suara bagi kaum tertindas 

Bek berpengalaman yang membela klub Yunani AeK Athens ini memulai konferensi pers pada malam pembukaan Piala Dunia Iran melawan Inggris dengan menyampaikan simpatinya kepada orang-orang terkasih dari para korban tindakan keras rezim terhadap pengunjuk rasa anti-pemerintah.

Tanpa diminta, bek berusia 32 tahun itu membuka konferensi pers dengan komentar tentang pengunjuk rasa anti-pemerintah di Iran.

"Mereka harus tahu bahwa kita bersimpati dengan mereka," katanya, sebelum menambahkan, "kondisi di rumah tidak baik".

Tim nasional Iran sendiri menjadi sorotan menjelang Piala Dunia di Qatar, dengan antisipasi apakah para pemain akan menggunakan acara sepak bola sebagai platform untuk menunjukkan solidaritas dengan gerakan protes.

"Kita harus menerima kondisi di negara kita tidak benar dan rakyat kita tidak bahagia," kata Hajsafi.

"Kami di sini, tetapi itu tidak berarti kami tidak boleh menjadi suara mereka atau kami tidak harus menghormati mereka."

Gelombang kerusuhan meletus pada September setelah Amini meninggal dalam tahanan polisi moral karena mengenakan pakaian yang dianggap "tidak pantas".

Menariknya, Pemerintah Iran justru menyalahkan musuh asing seperti Saudi Arabia atas krisis tersebut.

Tindakan keras sejak kematian Amini telah menyebabkan hampir 400 orang tewas, menurut kelompok Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Oslo.

"Semua yang kami miliki, kami berutang kepada orang-orang kami dan kami di sini untuk bekerja keras, berjuang, tampil baik di lapangan, mencetak gol dan mendedikasikan diri kami untuk rakyat Iran," katanya. "Saya berharap situasinya berubah seperti yang diinginkan orang-orang dan semua orang akan bahagia."

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini