News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2022

Sulap Gurun Jadi Taman Hijau, Kiprah Saprudin Bastomi, Petani asal Indonesia di Piala Dunia 2022

Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Saprudin Bastomi, petani asal Indonesia yang mengurusi taman hingga rumput di stadion Piala Dunia 2022 Qatar. (

Laporan Jurnalis Tribunnews, Eko Priyono Langsung dari Qatar

TRIBUNNEWS.COM- INDONESIA berperan dalam suksesnya penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar.

Bukan hanya dalam penyediaan bola Al-Rihla yang dibuat di Madiun, tapi juga ada peran dari tangan-tangan Indonesia lain yang membuat pekerjaan penting dalam penyelenggaraan Piala Dunia kali ini.

Sebelum dibangun Stadion, area sekitar Al Khor di kompleks Al-Khor Sports Club adalah padang pasir yang tandus.

Kini arena itu telah berubah menjadi taman hijau.

Di balik hijaunya rumput Stadion Piala Dunia 2022 Qatar, ternyata ada peran petani Indonesia yang berhasil menyulap padang tandus menjadi taman-taman hijau.

Petani asal Indonesia tersebut bernama Saprudin Bastomi.

Dalam wawancaranya bersama Jurnalis Tribunnews, Eko Priyono, Saprudin mengaku bahwa dirinya dipercaya mengurus taman, rumput, dan pohon di venue Piala Dunia 2022 Qatar.

Baca juga: Sentuhan Petani Indonesia di Balik Megahnya Rumput Lapangan Piala Dunia 2022 Qatar

Namun, Saprudin mengaku tidak langsung dipercaya begitu saja.

Dirinya telah melewati proses yang cukup panjang hingga pada akhirnya dipercaya ikut andil dalam mempersiapkan Piala Dunia 2022 Qatar.

Saprudin mengatakan dia pertama kali ke Qatar pada 2009. Saat itu, ia bekerja di perusahaan landscape terbesar di Qatar sebagai Landscape Engineer.

"Alhamdulillah akhirnya pada bulan Maret 2009 saya bisa terbang ke Qatar dan bekerja di perusahaan landscape terbesar di Qatar."

"Pertama kali bekerja di Qatar saya ditempatkan di proyek Sport City sebagai Landscape Engineer untuk merawat taman Aspire Park yang luasnya sekitar 88 hektar dengan hamparan rumput dan berbagai jenis tanaman."

"Aspire Park adalah taman terbaik di seluruh kawasan Timur Tengah. Saya merawat Aspire Park selama lima tahun," katanya.

"Kemudian, saya pindah ke Qatar Foundation untuk mengurus taman seluas 40 hektar. Di situ saya tersebar banyak kampus dengan 10.000 pohon. Saya bekerja di Qatar Foundation selama dua tahun," kata Saprudin.

Sukses bekerja di Qatar Foundation, Saprudin akhirnya dipercaya menangani proyek Supreme Committee Nurseries dan Trees Transplanting.

Dimana proyek tersebut menagani persiapan Piala Dunia 2022 Qatar.

Ia dipercaya untuk menyiapkan rumput, taman, dan pohon di stadion yang akan menjadi venue Piala Dunia 2022.

"Setelah merawat taman di seluruh fasilitas Qatar Olympic Committee selama setahun sebagai Landscape Site Manager, saya dipromosikan sebagai Landscape Project Manager untuk proyek Supreme Committee Nurseries dan Trees Transplanting."

"Supreme Committee for Delivery & Legacy (SC) merupakan lembaga yang menangani persiapan turnamen piala dunia sepakbola di Qatar yang diselenggarakan pada tahun 2022 atau biasa disebut FIFA World Cup Qatar 2022 tournament."

"Di proyek tersebut saya bertugas menyiapkan tanaman baik pohon, bunga atau rumput untuk seluruh stadion yang sedang dibangun untuk persiapan piala dunia 2022 tersebut."

"Diantaranya stadion Al Bayt di Al Khor, stadion Al Janoub di Al Wakra, stadion Ahmad Bin Ali di Al Rayyan, stadion Education City di Qatar Foundation, stadion Al Thumama, stadium 974 dan stadion Lusail," tambah Saprudin.

Perlu diketahui, terdapat delapan stadion yang akan dijadikan tempat digelarnya pertandingan Piala Dunia.

Delapan stadion itu adalah Al Janoub, Al Thumama, Khalifa Internasional, Ahmad Bin Ali, Education City, Al Bayt, Estadio Ras Abu Aboud, dan stadion Losail.

Tidak hanya dipercaya untuk penghijauan di area dekat stadion, tapi dia juga dipercaya untuk penghijauan di area-area lain seperti daerah kampus-kampus di Qatar.

Berkat keahliannya mengurus tanaman, dia dijuluki oleh koleganya dari berbagai negara sebagai sosok "Tree Specialist" atau spesialis tanaman. (Tribunnews/Isnaini Nurdianti)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini