TRIBUNNEWS.COM - Tak hanya di atas lapangan, Timnas jerman juga jadi bulan-bulanan oleh para penggiat sepakbola.
Diketahui, Timnas Jerman melakukan aksi tutup mulut hingga Manuel Neuer yang diam-diam mengenakan ban kapten pelangi saat melawan Jepang di Piala Dunia 2022, Rabu (23/11/2022) kemarin.
Aksi anak asuh Hansi Flick ini pun menuai banyak sorotan dari berbagai pihak karena dinilai terlalu fokus dengan isu-isu di luar lapangan sehingga tidak fokus pada permainan bola mereka sendiri.
Hal ini disampaikan dalam sindiran oleh Eden Hazard dan legenda timnas Jerman Dietmar Hamann.
Tak berhenti sampai di situ, bintang Timnas Wales Gareth Bale juga menyindir langkah protes Manuel Neuer dan kawan-kawan tersebut.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Wales dan Jerman adalah dua tim yang akan mendukung kampanye OneLove, yang mempromosikan "inklusi dan mengirim pesan menentang diskriminasi dalam bentuk apa pun".
Baca juga: Eks Pemain Timnas Jerman Dietmar Hamann Yakin Negaranya Gugur dari Piala Dunia saat Lawan Spanyol
Baca juga: Jerman Kena Karma Karena Pose Bungkam Sebelum Laga Lawan Jepang? Hansi Flick: Bukan Alasan!
Baca juga: Sentilan Eden Hazard soal Aksi Timnas Jerman di Piala Dunia 2022: Fokus Sepak Bola Der Panzer!
Tapi FIFA mengancam sanksi kartu kuning jika kapten mereka mengenakan ban lengan yang membawa logo OneLove.
Jerman menanggapi dengan protes unik, menutupi mulut mereka untuk foto tim pra-pertandingan melawan Jepang mengacu pada FIFA "menolak suara kami".
Namun, Jerman kemudian kalah dari Jepang dalam hasil yang menempatkan mereka pada risiko tereliminasi.
Berbeda dengan Jerman, Gareth Bale bersikeras pernyataan politik apa pun dari Wales, sejatinya akan dilakukan "di luar permainan".
Bale mengaku tak mau urusan kontroversi kampanye OneLove ini berlarut-larut bagi timnya sehingga mengganggu konsentrasi tim seperti yang ditunjukkan Jerman.
“Kami tidak terlalu senang karena tidak bisa memakainya (ban kapten OneLove) karena ada sanksi yang akan diberlakukan,” kata Bale.
Mantan pemain Real Madrid ini memaklumi hal tersebut dan memilih untuk tak mengenakan ban kapten tersebut.
“Saya tahu orang-orang mengatakan saya seharusnya memakainya, tetapi saya akan diusir setelah sekitar 25 menit. Tentu saja kami mendukungnya, tetapi kami di sini untuk bermain sepak bola pada waktu yang sama." ungkapnya seperti yang dikutip Tribunnews dari Stadium Astro.
“Hanya dengan tidak memakai ban kapten bukan berarti kami tidak mendukungnya. Kami semua untuk kesetaraan, dan kami selalu berusaha melakukan hal yang benar, mencoba menciptakan kesadaran itu." sambungnya.
Alih-alih melakukan aksi protes seperti Jerman, Bale menilai aksi di luar lapangan jauh lebih bijaksana daripada apa yang telah Tim Panser tunjukkan saat menghadapi Jepang.
“Dalam hal melakukan sesuatu yang lain, saya kira ketika tim mencoba melakukan sesuatu yang lain dan hasilnya tidak berjalan dengan benar, mereka (timnas Jerman) dikritik karena tidak berkonsentrasi pada sepak bola." ungkapnya mengritik Manuel Neuer dkk.
"Bagi kami, sekarang turnamen sudah dimulai, kami benar-benar perlu berkonsentrasi pada sepak bola untuk diri kami sendiri. Tapi di luar pertandingan, jika ada yang bisa kami lakukan untuk meningkatkan kesadaran atau dukungan, kami pasti akan melakukannya." pungkasnya.
(Tribunnews.com)