News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2022

Argentina vs Australia: Tarian Balet Kelas Pekerja

Editor: Yudie Thirzano
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pemain Australia gol pertama timnya selama pertandingan sepak bola Grup D Piala Dunia 2022 Qatar antara Australia dan Denmark di Stadion Al-Janoub di Al-Wakrah, selatan Doha, Rabu 30 November 2022. Australia vs Argentina menjadi satu di antara laga 16 besar Piala Dunia 2022. (NICOLAS TUCAT / AFP)

oleh: Willy Kumurur
Penikmat Bola

TRIBUNNEWS.COM - Ada sesuatu yang sangat filosofis tentang sepak bola.

Sepakbola adalah tempat di mana orang merasa nyaman dan santai dalam berpendapat, serta nyaman dan santai dalam percakapan.

Filsuf Simon Critchley dalam bukunya What We Think About When We Think About Soccer, menulis bahwa sepakbola adalah “balet kelas pekerja.”

Bola adalah pertunjukan indah tentang bagaimana individu-individu yang sangat terlatih bekerja sama untuk upaya bersama memberi hasil yang luar biasa, tulis Prof. Tyler Malone, dalam kolomnya di harian Los Angeles Times.

Tarian “balet kelas pekerja” itu diperagakan oleh tim Argentina dan Australia dalam laga terakhir mereka di grup C dan D.

Tatkala Australia dihajar Prancis 4-1, kubu Australia tenggelam dalam muram.

Mimpi untuk bertahan lama di turnamen Piala Dunia di Qatar mulai pupus.

Namun mimpi itu kembali hidup, setelah Socceroos mengalahkan Tunisia 1-0.

Baca juga: Update Daftar Tim yang Lolos 16 Besar Piala Dunia 2022: Argentina Jumpa Australia

Taktik pelatih Graham Arnold dijalankan dengan baik oleh anak-anak asuhannya. Koran Daily Mail menulis: sungguh luar biasa betapa cepatnya sepak bola bisa berubah berdasarkan satu hasil.

Dengan harap-harap cemas, Australia memasuki gelanggang pada partai terakhir Grup D melawan Denmark.

Ternyata Australia menghempaskan Denmark sekaligus menyingkirkan tim kuat Skandinavia itu dari arena Piala Dunia 2022.

Kemenangan bersejarah Australia atas Denmark memicu perayaan di seantero negeri Kanguru saat tim kesayangan mereka melaju ke babak 16 besar.

The Guardian melaporkan betapa ribuan penggemar pada dinihari berkumpul di Melbourne's Federation Square untuk nonton bareng dan meledak dalam kegembiraan saat Matthew Leckie mencetak gol untuk membawa mereka memimpin setelah enam puluh menit.

Harian The West Australian menulis di halaman depan "edisi akhir yang sangat spesial" untuk menandai kemenangan itu.

Koran itu memasang headline dengan ‘permainan kata’: “It’s our Leckie day!” maksudnya memelesetkan kata-kata: it’s our lucky day (hari keberuntungan kita).

“Kemenangan yang luar biasa,” sahut Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, yang memimpin massa untuk memberikan aplaus buat Socceroos. Sementara itu, kerumunan fans Australia di Qatar membentangkan spanduk bertuliskan “Beri kami libur umum,” yang ditujukan kepada pemerintah Australia.

Anika Wells, menteri olahraga federal, yang bermalam-malam lamanya tanpa tidur, mesti berhati-hati melampiaskan rasa sukacitanya agar tidak membangunkan anak kembarnya.

Perayaan besar-besaran juga terjadi di seluruh negeri Argentina, saat La Albiceleste menggerus Polandia 2-0 sekaligus memastikan diri melaju ke babak 16 besar.

Menjelang pertempuran Argentina – Polandia, murid-murid sekolah dipulangkan lebih awal sedangkan jam kerja di kantor-kantor berakhir dua jam lebih awal agar mereka bisa menyaksikan laga menentukan itu (yang berlangsung siang menjelang sore waktu setempat).

Tak hanya di Argentina, kemenangan Lionel Messi dan kawan-kawan juga dirayakan oleh ribuan fans Argentina di Dhaka, ibukota Bangladesh, padahal olahraga paling popular di sana adalah kriket.

Mahasiswa baru Tawsif Imran mengatakan dia datang bersama teman-temannya untuk menonton pemain favoritnya, Messi, bermain di Piala Dunia terakhirnya.

"Saat aku masih kecil, ayahku sering memberi tahuku bahwa Argentina adalah tim hebat. Ketika aku tumbuh dewasa dan akhirnya mulai memahami sepak bola, aku menjadi penggemar berat Messi," ujarnya.

Bagaimana komentar La Pulga (Si Kutu), julukan Messi? Meski gagal mengeksekusi penalti –kegagalan yang ke-39– kapten Argentina itu mengatakan dia senang dengan hasil akhir laga melawan Polandia.

“Diego Maradona akan 'sangat bahagia',” katanya.

“Dia selalu menunjukkan banyak kasih sayang kepada saya; dia selalu senang ketika segalanya berjalan baik bagi saya," lanjutnya.

Messi memperingatkan rekan satu timnya bahwa "siapa pun bisa mengalahkan siapa pun" di Piala Dunia ini.

Lionel Scaloni, pelatih Argentina, mengatakan kepada Buenos Aires Times, bahwa Argentina tidak akan menganggap ringan Australia.

Di awal turnamen, Arab Saudi mempermalukan Argentina.

Belajar dari kekalahan itu, Argentina tidak akan menganggap enteng tim manapun.

Argentina akan menghadapi Australia di babak knock out.

Yang kalah pasti tersingkir.

Bola adalah (juga) ketidak-pastian.

Untuk menavigasi ketidakpastian dibutuhkan keterampilan, ujar pelatih bola basket Amerika, Monty Williams.

Masing-masing tim memiliki keterampilan.

Siapakah yang nanti menang dan yang tersingkir? Jawabannya ada di Stadion Ahmed bin Ali dinihari nanti.****

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini