News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2022

Bandung Food Center Sedia Cuanki dan Seblak, Penawar Rindu Kampung Halaman bagi Baraya Sunda Qatar

Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pemilik saham Bandung Food Center Asep Karmana (dari kiri ke kanan), Sinta Tursini, Yudhiana Nugraha, dan Andri Herdiansyah berfoto di depan toko Bandung Foot Center, Al Wakrah, Qatar, Senin (5/12/2022) malam waktu setempat.

Laporan Jurnalis Tribunnews Eko Priyono dari Qatar

TRIBUNNEWS.COM- Aneka makanan dari Bandung ternyata tidak hanya terkenal di tanah air saja, tapi juga terkenal di Qatar.

Bahkan di salah satu sudut Kota Al Wakrah, Qatar ada tempat khusus yang menjual aneka kuliner atau panganan dari Bandung. Namanya, Bandung Food Center (BFC).

Di Kota tempat berdirinya Al Janoub, Stadion yang menjadi salah satu penyelenggara pertandingan Piala Dunia Qatar itu dijual beragam jajanan khas Bandung seperti dari batagor, cuanki, seblak, basreng, hingga cilok.

Baca juga: Pria Pakai Blangkon Main Saksofon, Begini Aksi Memukau Budi Wahono, Diaspora Asal Blitar di Qatar

Bandung Food Center merupakan mini market atau koperasi yang menyediakan beragam makanan dan jajanan khas Indonesia khususnya makanan dari Bandung.

Di sana disediakan produk-produk masakan yang biasa ditemui di Indonesia seperti mi instan, biskuit, sirup, Kopi, Kopi Aroma, Kopi Gunung Puntang, teh poci, aneka sambal.

Tersedia pula ikan-ikan air tawar seperti ikan nila dan gurame, juga tersedia aneka buah-buahan dari tanah air seperti buah durian.

Begitu pula dengan bermacam-macam bumbu-bumbu dapur, termasuk terasi.

Mini market tersebut terletak di Stasiun Al Sedari, Al Wakrah, Qatar atau 15 menit dari pusat kota Doha.

Dari laporan reporter Tribun Network Eko Priyono, Manajer Bandung Food Center Sinta mengatakan kehadiran Bandung Food Center ini berawal dari sebuah komunitas di Doha, bernama Baraya Sunda Qatar.

"Akhirnya Kita membuka toko ini dengan beberapa anggota yang terbatas sementara ini, agar bisa menampung hasil UMKM dan produk-produk Indonesia di sini, karena memang produk-produk Indonesia itu sangat dirindukan di sini," kata Sinta.

Cuanki Laksana, bumbu-bumbu dapur, terasi, bumbu racik, Kecap adalah produk-produk yang pasti dirindukan oleh ibu-ibu asal Indonesia di Qatar.

Sejumlah makanan khas Bandung itu didatangkan langsung dari Bandung dengan bentuk kering sehingga lebih tahan lama.

Dibuatnya mini market tersebut bertujuan untuk menampung produk makanan UMKM khas Bandung untuk dijual di Qatar.

Bukan hanya makanan kering, di Bandung Food Center juga dijual jajanan seperti keripik jamur dan minuman seperti Kopi Aroma Bandung dan Kopi Gunung Puntang.

Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau misalnya untuk kopi instan khas Bandung dijual 35 hingga 90 rial Qatar.

“Karena produknya ini Keripik Jamur Lembang banyak peminatnya, Kopi Aroma Bandung sudah terkenal banyak yang mau,” jelasnya.

Kata Sinta, saat ini yang menjadi kesulitan Bandung Food Center ialah pengiriman barang dari Bandung ke Qatar.

Pengiriman laut bisa mencapai 3 bulan lamanya. Sementara, barang yang dijual merupakan makanan yang mudah kedaluwarsa seperti kerupuk, batagor, seblak, dan boci (bakso aci).

Pihak toko juga suka mengakalinya dengan pengiriman kargo penerbangan yang waktunya lebih singkat yakni 28 hari.

Namun harganya memang relatif lebih mahal ketimbang pengiriman laut. “Jadi kita kerap kejar-kejaran dengan masa kedaluwarsa,” jelas Shinta.

Shinta berharap, perizinan ekspor dari Indonesia ke Qatar untuk barang UMKM ke depannya lebih dipermudah agar bisa mempersingkat waktu.

Sebab, makanan Bandung ternyata digemari oleh sejumlah warga Qatar ataupun Warga Negara Indonesia yang berada di Qatar. (Warta Kota/Desy Selviany)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini