Serba-serbi Piala Dunia 2022: Tersedia Seblak, Cuanki, dan Cilok di Qatar
Laporan dari Qatar
Eko Priyono
Jurnalis Tribun Network
TRIBUNNEWS.COM - Aneka makanan khas Bandung ternyata tidak hanya terkenal di tanah air saja, tapi juga terkenal di Qatar.
Bahkan di salah satu sudut Kota Al Wakrah, Qatar ada tempat khusus yang menjual aneka kuliner atau panganan dari Bandung. Namanya, Bandung Food Center.
Di tempat tersebut dijual beragam jajanan khas Bandung seperti dari batagor, cuanki, seblak, hingga cilok.
Baca juga: Pepesan Kosong Ala Luis Enrique: Spanyol Rasa Barca, Ngoper Doang Bikin Gol Kagak, Efek De Gea?
Di sana disediakan produk-produk masakan yang biasa ditemui di Indonesia seperti mi instan, biskuit, sirup, Kopi, Kopi Aroma, Kopi Gunung Puntang, teh poci, hingga sambal.
Begitu pula dengan bumbu-bumbu dapur termasuk terasi.
Bandung Food Center merupakan mini market atau koperasi yang menyediakan beragam makanan dan jajanan khas Indonesia khususnya makanan dari Bandung.
Mini market tersebut terletak di Stasiun Al Sedari, Al Wakrah, Qatar atau 15 menit dari
pusat kota Doha.
Dari laporan reporter Tribun Network Eko Priyono, Manajer Bandung Food Center Sinta
mengatakan kehadiran Bandung Food Center ini berawal dari sebuah komunitas di
Doha, bernama Baraya Sunda Qatar.
"Akhirnya Kita membuka toko ini dengan beberapa anggota yang terbatas sementara
ini, agar bisa menampung hasil UMKM dan produk-produk Indonesia di sini, karena
memang produk-produk Indonesia itu sangat dirindukan di sini," kata Sinta.
Cuanki Laksana, bumbu-bumbu dapur, terasi, bumbu racik, Kecap adalah produk-
produk yang pasti dirindukan oleh ibu-ibu asal Indonesia di Qatar.
Sejumlah makanan khas Bandung itu didatangkan langsung dari Bandung dengan
bentuk kering sehingga lebih tahan lama.
Dibuatnya mini market tersebut bertujuan untuk menampung produk makanan UMKM
khas Bandung untuk dijual di Qatar.
Bukan hanya makanan kering, di Bandung Food Center juga dijual jajanan seperti
keripik jamur dan minuman seperti Kopi Aroma Bandung dan Kopi Gunung Puntang.
Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau misalnya untuk kopi instan khas
Bandung dijual 35 hingga 90 rial Qatar.
“Karena produknya ini Keripik Jamur Lembang banyak peminatnya, Kopi Aroma
Bandung sudah terkenal banyak yang mau,” jelasnya.
Kata Sinta, saat ini yang menjadi kesulitan Bandung Food Center ialah pengiriman
barang dari Bandung ke Qatar.
Pengiriman laut bisa mencapai 3 bulan lamanya. Sementara, barang yang dijual
merupakan makanan yang mudah kedaluwarsa seperti kerupuk, batagor, seblak, dan
boci (bakso aci).
Pihak toko juga suka mengakalinya dengan pengiriman kargo penerbangan yang
waktunya lebih singkat yakni 28 hari.
Namun harganya memang relatif lebih mahal ketimbang pengiriman laut. “Jadi kita
kerap kejar-kejaran dengan masa kedaluwarsa,” jelas Shinta.
Shinta berharap, perizinan ekspor dari Indonesia ke Qatar untuk barang UMKM ke
depannya lebih dipermudah agar bisa mempersingkat waktu.
Sebab, makanan Bandung ternyata digemari oleh sejumlah warga Qatar ataupun
Warga Negara Indonesia yang berada di Qatar. (Warta Kota/Desy Selviany)