Semifinal Piala Dunia 2022 Argentina vs Kroasia, Alasan Mengapa Kroasia Potensial ke Final, Brasil Aja Lewat!
Kroasia vs Argentina
Stadion Lusail, Qatar
Selasa (13/12/2022) Pukul 14.00 Waktu Setempat atau Rabu (14/12/2022) Pukul 02.00 Dini Hari WIB
TRIBUNNEWS.COM - Semifinal Piala Dunia 2022 akan menyuguhkan partai besar Argentina vs Kroasia, di Lusail Stadium, Qatar, Rabu (14/12/2022) dini hari nanti.
Laga Argentina vs Kroasia ini menjadi pertemuan ketiga mereka di ajang Piala Dunia, tetapi yang pertama di babak knock-out.
Argentina memenangkan pertemuan pertama 1-0 di babak penyisihan grup pada Piala Dunia 1998.
Kroasia membalas dan menang 3-0 di fase grup pada Piala Dunia 2018.
Baca juga: Hal Ini yang Bikin Messi Mencak-mencak dan Labrak Louis van Gaal Seusai Bawa Argentina ke Semifinal
Dilansir dari ESPN, ada sejumlah analisis yang menyebut Kroasia potensial mencapai Final Piala Dunia 2022.
Pun, Kroasia juga sangat berpeluang untuk angkat koper di babak semifinal.
Berikut analisis mengapa Kroasia akan mencapai final Piala Dunia 2022 atau sebaliknya, justru angkat kaki dari Qatar.
Baca juga: Perjalanan Aprilia Manganang, Dari Bintang Voli Putri, Masuk TNI, Ganti Nama, Hingga Nikahi Claudya
Daya Juang Kroasia Bikin Brasil Lewat
Pelatih Kroasia, Zlatko Dalic mengungkapkan, rahasia kesuksesan mereka mengatasi favorit juara, Brasil di babak perempatfinal Piala Dunia 2022 melalui adu penalti adalah berkat daya juang yang dimiliki para pemain Kroasia.
Tertinggal duluan di menit-menit krusial oleh gol Neymar, Kroasia menyamakan kedudukan lewat Bruno Petkovic dua menit jelang bubaran untuk memaksakan babak adu penalti.
Vatreni -julukan Timnas Kroasia- membuktikan, daya juang mereka terpasang lengkap dengan mentalitas baja yang membuat mereka membalikkan keadaan dan menang 4-2 di babak tos-tosan.
Bagi Zlatko Dalic, daya juang ini adalah modal berharga, sesuatu yang tidak dapat diukur dengan statistik atau data.
Ini akan menjadi satu hal yang paling mengkhawatirkan Argentina.
Kroasia memiliki kemampuan yang fantastis untuk bertahan dalam sebuah pertandingan.
Tiga penggawa lini tengah mereka Luka Modric, Mateo Kovacic dan Marcelo Brozovic memiliki kemampuan teknis pada bola untuk mengontrol tempo pertandingan dan mendikte permainan.
Ketika mereka harus bertahan, Kroasia mantap dan terorganisir.
"Argentina, bahkan dengan Lionel Messi, akan merasa sangat sulit untuk menghancurkan mereka dan semakin lama permainan bertahan, kepercayaan Kroasia hanya akan tumbuh," tulis Analis sepakbola ESPN, Rob Dawson.
Main Panjang, mematikan di Babak Perpanjangan Waktu
Statistik menunjukkan, Kroasia adalah tim ngeyel dan susah dibekap di waktu normal pertandingan.
Delapan dari sembilan pertandingan knockout stage terakhir mereka di turnamen besar berakhir dengan perpanjangan waktu.
Pada Piala Dunai 2022 Qatar, Kroasia mengalahkan Jepang dan Brasil melalui adu penalti setelah melewati babak perpanjangan waktu.
Kroasia juga memenangkan dua adu penalti -- melawan Denmark dan Rusia -- dalam perjalanan ke final Piala Dunia 2018.
Analis ESPN menyebut, Kroasia diperkirakan akan lebih banyak bertahan melawan Argentina dan melancarkan 'gangguan' mematikan lewast skema serangan balik.
"Kroasia akan berharap untuk mengganggu Argentina dan Messi-nya cukup lama untuk membuat kepanikan dan kemudian mencari keuntungan. Rekor mereka di dua Piala Dunia terakhir menunjukkan bahwa itu adalah rencana yang disusun dengan baik. Jika mereka bisa mengalahkan Brasil, mereka pasti bisa melakukan hal yang sama kepada Argentina," tulis Rob Dawson.
Alasan Mengapa Kroasia Tidak akan Mencapai Final
Sebaliknya, Kroasia secara nyata juga punya banyak kelemahan yang membuat mereka potensial tersingkir di semifinal Piala Dunia 2022.
Alasan paling jelas bahwa Argentina yang akan mencapai final atas Kroasia adalah, sederhananya, Tim Tango memiliki materi pemain yang lebih baik.
Selain itu, Argentina dan Lionel Messi tiba di Qatar dengan target yang cukup solid, untuk mengangkat trofi juara Piala Dunia.
"Sementara Kroasia dan Luka Modric muncul dengan target cukup sederhana, lolos dari fase grup, - ini ekspektasi murni berdasarkan kedalaman skuad yang dimiliki masing-masing pelatih," kata Rob Dawson.
Terlepas dari catatan kalau mereka mampu mencetak 4 gol ke gawang Kanada di fase grup, Kroasia cuma mampu mencetak dua gol dalam empat pertandingan lainnya.
Catatan lain soal seretnya produktivitas gol, Kroasia baru mampu mencetak gol di menit ke-116 melawan Brasil dengan satu-satunya tembakan tepat sasaran mereka – dan bahkan gol itu butuh banyak 'keberuntungan'.
Gol penyeimbang kedudukan itu memang lahir berkat 'deflected' yang membelokkan arah bola hingga kiper Brasil terkeceoh.
"Mereka memiliki perjalanan yang luar biasa ke final Piala Dunia pada tahun 2018, tetapi begitu sampai di sana, rintangan terakhir melawan Prancis terasa seperti satu pertandingan terlalu jauh ketimpangannya".
"Mereka kebobolan empat gol dalam 65 menit. Itu tidak mengherankan mengingat mereka memainkan pertandingan tambahan yang setara di babak sistem gugur setelah bermain selama 120 menit di babak 16 besar, perempat final dan semifinal."
"Setelah perpanjangan waktu dan adu penalti melawan Jepang dan Brasil, ada bahaya Kroasia akan kehabisan tenaga melawan Argentina, terutama ketika pelatih Lionel Scaloni dapat beralih ke stok pemain di bangku cadangannya dan memasukkan sejumlah pemain kelas dunia," ungkap Rob Dawson.
Prediksi Argentina vs Kroasia versi analis ESPN:
Rob Dawson:
Argentina 2-1 Kroasia (After Extra Time):
Kroasia akan mampu menahan imbang Argentina di waktu normal hingga memaksakan babakperpanjangan waktu.
Tetapi kali, ini mereka akan menemukan kalau Timnas Argentina punya terlalu banyak daya tembak dan tidak akan mampu bertahan untuk memaksa babak adu penalti.
Mark Ogden
Argentina 1-1 Kroasia (Argentina menang adu penalti):
Laga ini terasa akan menjadi pertarungan menegangkan selama 120 menit dan pada akhirnya akan dilanjutkan dengan adu penalti.
Jika itu terjadi, kedua belah pihak tahu dari pengalaman baru-baru ini bagaimana memenangkan tendangan penalti.
(oln/*/espn)