TRIBUNNEWS.COM- Ketika ditarik keluar dari lapangan di menit ke-81 untuk digantikan Lovro Majer, wajah Luka Modric tampak sendu.
Mata Luka Modric memang tak berkaca-kaca, tapi terlihat ada semacam penyesalan, dan kekecewaan yang dalam di raut muka kapten Kroasia ini.
Momen di Stadion Lusail Iconic (14/12) saat Vatreni dihancurkan Argentina 3-0 pada semifinal Piala Dunia 2022 di Qatar itu, kemungkinan besar pula akan jadi panggung terakhir Luka Modric di pentas internasional.
Dengan usianya yang sudah masuk 37 tahun, rasanya mustahil jika dia masih membela negaranya pada Piala Dunia 2026 yang rencananya digelar di Jerman.
Setelah mengatur perjalanan negaranya ke semifinal Piala Dunia kedua berturut-turut, Modric harus menerima kenyataan tak pernah meraih trofi Piala Dunia.
Baca juga: Kroasia Gagal ke Final Piala Dunia 2022, Luka Modric Doakan Lionel Messi
Tak ada yang menampik, Modric adalah pesepak bola Kroasia terhebat sepanjang masa.
Mungkin yang membuatnya sedikit terhibur adalah, langkah Modric dihentikan oleh lawan yang sangat sebanding: pemain terbaik dunia sepanjang masa, Lionel Messi.
Pelatih Kroasia, Zlatko Dalic sebelumnya mengklaim timnya punya lini tengah terbaik di dunia, setelah secara mengejutkan menyingkirkan Brasil di babak perempatfinal.
Selain Modric, ada juga dua gelandang tangguh, Mateo Kovacic, dan Marcelo Brozovic di lini tengah Vatreni.
Lini tengah itu telah memungkinkan negara berpenduduk di bawah empat juta orang itu untuk secara konsisten bersaing dengan tim-tim terkuat dunia.
Namun, mereka kehabisan tenaga melawan Argentina yang agresif.
"Argentina memiliki tim yang luar biasa... dan hari ini mereka memiliki empat gelandang dan menutup ruang dan mencoba memainkan sebagian besar permainan di sana," kata Dalic.
Kroasia selama ini dikenal sebagai tim yang pantang menyerah.
Mereka bangkit setelah sempat tertinggal untuk mengalahkan Kanada di babak penyisihan grup.
Vatreni juga mengalahkan Jepang, dan Brasil di babak sistem gugur melalui adu penalti, setelah terlebih dulu kebobolan.
Namun melawan Argentina, mereka digebuk dengan dua gol dalam lima menit, yang pertama dari tendangan penalti Lionel Messi, dan yang kedua dari gol brilian Julian Alvarez.
Dua gol itu terbukti menjadi hambatan yang terlalu besar untuk diatasi.
Gol tambahan Alvarez di menit ke-69 membuat pelatih Dalic mulai dilanda pesimitistis bisa mengejar.
Sembilan menit jelang akhir, dia pun menarik Modrik untuk digantikan Lovro Majer.
Tepuk tangan meriah dari hampir 89 ribu penonton di dalam stadion pun mengiringi langkah kaki Modric ke luar lapangan.
Gelandang Real Madrid, yang melakukan debut internasionalnya pada tahun 2006, sudah pasti berada di fase akhir dari kariernya yang cemerlang.
Kroasia akan melawan Prancis atau Maroko pada hari Sabtu di perebutan tempat ketiga.
Mereka juga lolos ke empat besar Liga Bangsa-Bangsa, tetapi persaingan itu tentu saja kurang semarak dibandingkan Piala Dunia, dan mungkin tidak cukup untuk meyakinkan Modric untuk tetap bertahan.
Pemenang Liga Champions lima kali, yang memiliki rekor 161 caps untuk Kroasia, akan hampir berusia 39 tahun saat Euro 2024 bergulir.
“Mungkin ini adalah akhir dari generasi Piala Dunia bagi beberapa dari mereka yang telah mencapai usia tertentu,” kata Dalic tanpa menyebut nama.
"Akan sangat bagus jika mereka memenangkan trofi sebagai momen puncak."
Peraih Ballon d’Or 2018 itu terus menarik perhatian di Qatar.
Usianya yang mencapai 37 tahun tak mengurangi kepiawaiannya beraksi.
Sebagai perbandingan, mantan partnernya, Mario Mandzukic, yang berusia setahun lebih muda, kini menjadi bagian dari staf pelatih.
Kendati langkahnya terhenti di semifinal, dan harus mengubur impian meraih trofi, Modric masih tetap menyalakan api semangat.
Dia meminta rekan-rekannya kini fokus untuk memperebutkan medali perunggu.
“Kami menjalani Piala Dunia yang sangat bagus. Ada perunggu yang dipertaruhkan, jadi kami harus siap karena itu adalah hasil yang bagus jika kami mendapatkannya,” kata Modric.
Di laga perebutan tempat ketiga, Luka Modric bersama timnas Kroasia akan menghadapi Maroko yang kalah dari Prancis 2-0. (Tribunnews/den)
Direct Points
- Piala Dunia 2022 diyakini jadi panggung internasional terakhir Modric
- Kroasia siap alih-generasi
- Kini mereka membidik medali perunggu untuk perebutan tempat ketiga
Argentina 3-0 Kroasia
Semangat Kejar Perunggu
Luka Modric
TTL: Zadar, Kroasia 9 September 1985
37 tahun
172 m
Gelandang sentral
Real Madrid
Kroasia
Stats Modric di timnas Kroasia
161 main
23 gol
12.743 menit
25 assists
8 kartu kuning
Jejak Gemilang
Luka Modric bersama Kroasia
- 1 Maret 2006
Debut dalam uji coba kontra Argentina
- Piala Dunia 2006
tampil dua kali jadi pemain pengganti
- Piala Dunia 2014
full starter di 3 laga penyisihan grup
- Piala Dunia 2018
jadi finalis cetak 2 gol, dan 1 assists
- Piala Dunia 2022
Jadi semifinalis
Luka Modric vs Argentina
92 sentuhan
87 persen umpan akurat
67 umpan komplet
7/8 menang duel
3/3 dribbles komplet
2/2 umpan jauh komplet
2 umpan kunci
Rapor Pemain
Argentina: Martinez 8, Molina 7, Romero 7, Otamendi 7, Tagliafico 7, De Paul 7, Paredes 7, Fernandez 7, Mac Allister 7, Messi 9, Alvarez 9
Pemain pengganti: Lisandro Martinez 6, Palacios 6, Dybala 6, Foyth N/A, Correa
Kroasia: Livakovic 6, Juranovic 6, Lovren 5, Gvardiol 5, Sosa 6, Modric 7, Brozovic 6, Kovacic 7, Pasalic 6, Kramaric 5, Perisic 7
Pemain pengganti: Orsic 6, Vlasic 6, Petkovic 6, Livaja 6, Majer 6