News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2022

Timnas Prancis Diteror Flu Unta Jelang Final Piala Dunia 2022 Lawan Argentina, Kenali Gejala Berikut

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Prancis Eduardo Camavinga, bek William Saliba, penyerang Ousmane Dembele, gelandang Matteo Guendouzi, gelandang Youssouf Fofana dan penyerang Kingsley Coman ambil bagian dalam sesi latihan di Al Sadd SC di Doha pada 13 Desember 2022, menjelang Qatar 2022 Pertandingan sfinal sepak bola Piala Dunia 2022 antara Prancis dan Argentina bakal diselenggarakan di Stadion Al Bayt, Minggu (18/12/2022) pukul 22.00 WIB. Menjelang laga final, skuad Timnas Prancis diduga terkena flu unta. (Photo by FRANCK FIFE / AFP)

Skuad Timnas Prancis Diteror Flu Unta Jelang Final Piala Dunia 2022 Lawan Argentina, Kenali Gejala Berikut

TRIBUNNEWS.COM - Persiapan Timnas Prancis menghadapi Final Piala Dunia 2022 lawan Argentina diadang teror virus flu.

Terkini, flu tersebut kembali membuat satu pemain Timnas Prancis tumbang karena sakit.

Disebut-sebut, flu yang menyerang pemain Timnas Prancis diduga adalah flu unta, yang ditandai gejala demam dan sesak napas.

Sebagai catatan, menurut lansiran Health Security Agency (HSA), Inggris, orang yang menghadiri perhelatan empat tahunan di Qatar, negara Timur Tengah memang harus mewaspadai risiko besar terkena flu unta.

Baca juga: Fakta-Fakta Final Piala Dunia 2022 Argentina vs Prancis: Sekarang atau Tidak Sama Sekali, Messi!

Baca juga: Sama-sama Bikin 5 Gol, Ini Jadi Pembeda Messi dan Mbappe dalam Perburuan Sepatu Emas Piala Dunia

Timnas Prancis baru saja memastikan satu tempat di final Piala Dunia 2022.

Kepastian tersebut didapatkan setelah timnas Prancis mampu menumbangkan tim kejutan turnamen, timnas Maroko dengan skor 2-0 di babak semifinal Piala Dunia 2022.

Hasil tersebut membuat timnas Prancis berhak menantang timnas Argentina di partai puncak.

Duel Argentina vs Prancis dijadwalkan bakal diselenggarakan di Stadion Al Bayt, Minggu (18/12/2022) pukul 22.00 WIB.

Pertandingan final Argentina lawan Prancis akan digelar di Stadion Lusail Iconic, Lusail, Qatar, Minggu (18/12). Bursa taruhan di Eropa, dan pengamat sepak bola lebih cenderung menjagokan Argentina dalam final Piala Dunia 2022 kontra Prancis. (Grafis Tribunnews/ Bayu Priadi Pamilih)

Meski sukses melaju ke final Piala Dunia 2022, timnas Prancis tidak diperkuat oleh dua pemain utamanya.

Saat menghadapi timnas Maroko, Les Blues harus kehilangan Dayot Upamecano dan Adrien Rabiot.

Dayot Upamecano dan Adrien Rabiot dilaporkan mengalami flu pasca-laga melawan Inggris di perempat final.

Akibat virus flu yang menjangkiti Upamecano dan Rabiot, keduanya terpaksa diisolasi oleh staf pelatih dan medis Prancis.

Hal itu dimaksudkan agar tidak ada penyebaran virus yang nantinya dapat menggangu persiapan tim menjelang laga final Piala Dunia 2022.

Kabar terbaru menyebutkan bahwa Upamecano sudah mulai berlatih dengan tim dan menjadi cadangan kontra Maroko.

Sementara itu Rabiot masih harus menjalani isolasi terpisah dan ditinggal di hotel tim.

Itu sebabnya pelatih Les Bleus, Didier Deschamps, memasang Ibrahima Konate sebagai tandem Raphael Varane lalu Youssouf Fofana menjadi rekan Aurelien Tchouameni di lini tengah saat melawan Singa Atlas.

Di saat penanganan akan virus flu dirasa bakal selesai, timnas Prancis kembali diterpa kabar buruk.

Para pemain Prancis merayakan kemenangan mereka dalam pertandingan sepak bola semifinal Piala Dunia Qatar 2022 antara Prancis dan Maroko di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha pada 14 Desember 2022. (Photo by FRANCK FIFE / AFP) (AFP/FRANCK FIFE)

Dilansir BolaSport dari Diario AS, winger milik Bayern Muenchen, Kingsley Coman, menjadi pemain terkini yang terjangkit virus flu.

Terinfeksinya Kingsley Coman bahkan dikonfirmasi langsung oleh Didier Deschamps.

Kinglsey Coman awalnya sempat mengalami demam sebelum akhirnya drop dan harus mendapatkan perawatan.

Gejala awal yang diterima Coman juga dikabarkan mirip dengan Upamecano dan Rabiot.

Virus flu yang melanda di Qatar selama Piala Dunia 2022 sejatinya sudah mendapat peringatan dari pakar kesehatan dunia.

Pasalnya, Qatar berpotensi menghadirkan wabah bernama flu unta.

Infeksi flu unta menjadi gejala penyakit pernapasan yang mematikan yang disebabkan oleh virus MERS.

Para pemain Prancis mengikuti sesi latihan di Al Sadd SC di Doha pada 13 Desember 2022, menjelang pertandingan semifinal sepak bola Piala Dunia Qatar 2022 antara Prancis dan Maroko. (Photo by FRANCK FIFE / AFP) (AFP/FRANCK FIFE)

Patut diketahui bahwa Qatar merupakan negara beriklim gurun dan unta digunakan sebagai alat transportasi dan menjadi komoditas utama.

Akan tetapi, belum dipastikan apakah flu tersebut hanya flu biasa atau memang flu unta.

Pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps, lantas angkat suara perihal wabah flu yang melanda skuadnya.

Didier Deschamps menilai faktor suhu di Qatara memengaruhi kesehatan pemain yang membuat penyalaan Air Conditioner alias AC yang tinggi.

Deschamps sendiri berharap timnya tetap hati-hati dan bisa fit untuk laga final Piala Dunia 2022 melawan Argentina.

"Coman juga demam pagi ini," kata Deschamps.

"Di Doha, suhunya sedikit turun dan Anda masih menyalakan AC sepanjang waktu."

"Kami memiliki beberapa kasus gejala mirip flu."

"Kami berusaha berhati-hati agar tidak menyebar dan para pemain telah berusaha keras di lapangan dan jelas sistem kekebalan tubuh mereka terganggu," ucap juru taktik berusia 54 tahun tersebut.

Apa itu Flu Unta

Ilustrasi flu dan pilek (Freepik)

Mengutip situs klikdokter, flu unta adalah penyakit pernapasan parah yang disebabkan oleh infeksi middle east respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV). Flu unta bisa menimbulkan gejala ringan mirip flu biasa hingga gejala berat berujung kematian.

Hanya, penularan MERS-CoV tidak secepat dan semasif COVID-19.

Soalnya, virus ini menular melalui kontak dekat, seperti skuad tim nasional yang tengah menjalani kompetisi Piala Dunia 2022.

Penularannya terjadi lewat cairan batuk.

MERS-CoV juga bisa menular dari unta ke manusia.

Kendati penularannya tidak sehebat COVID-19, flu unta adalah penyakit pernapasan yang sangat mematikan.

Gejala Flu Unta:

Berikut gejala flu unta yang perlu diwaspadai:

1. Demam

MERS-CoV diperkirakan berinkubasi (rentang waktu dari infeksi awal hingga timbul gejala) selama 2-14 hari di tubuh.

Gejala awal berupa demam. Demam menandakan sistem kekebalan tubuh tengah melawan infeksi MERS-CoV.

2. Batuk

Ciri-ciri infeksi virus corona MERS ditandai dengan batuk. Batuk disebabkan MERS-CoV menginfeksi sel-sel di sekitar saluran pernapasan.

Seperti disampaikan, penularan flu unta salah satunya bisa melalui cairan batuk.

3. Sesak Napas

Sesak napas adalah gejala MERS-CoV yang paling khas. Kesulitan bernapas disebabkan MERS-CoV menginfeksi paru-paru, merusak jaringan di sekitarnya, dan menyebabkan pembengkakan paru.

Kondisi tersebut membuat organ pernapasan sulit memasok oksigen dan membuang karbon dioksida. Akibatnya, seseorang mengalami sesak napas.

4. Pneumonia

Pada beberapa kasus, sesak napas bisa berkembang cepat menjadi pneumonia alias radang paru-paru. Kondisi ini disebabkan oleh pembengkakan jaringan paru dan minimnya kadar oksigen dalam darah.

Akibatnya, cairan, nanah, dan sel mati mengisi paru dan menimbulkan peradangan.

Penggunaan alat bantu pernapasan diperlukan untuk membantu pengidap MERS-CoV yang menderita pneumonia.

5. Diare

Selain menyerang organ pernapasan, infeksi MERS-CoV ternyata juga berdampak pada saluran pencernaan. Laporan World Health Organization (WHO) menyebut salah satu masalah pencernaan yang bisa dialami pengidap flu unta adalah diare.

Menurut Physician One Urgent Care, diare terjadi karena tubuh berusaha cepat mengeluarkan virus.

6. Mual dan Muntah

Pengidap flu unta juga bisa mengalami mual dan muntah. Gejala flu unta ini tak lepas dari efek infeksi MERS-CoV pada saluran cerna.

7. Gagal Napas

Pada kasus parah, infeksi MERS-CoV bisa menimbulkan gagal napas. Gagal napas terjadi karena sistem pernapasan tidak mampu mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Gagal napas juga disebabkan tubuh tidak sanggup mengeluarkan karbon dioksida.

Akibatnya, seluruh organ tubuh tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga menimbulkan kerusakan jaringan dan organ tubuh. Jika tidak ditangani secara tepat, gagal napas bisa berujung kematian.

Komplikasi penyakit parah akibat flu unta berisiko besar dialami orang dengan komorbid alias penyakit bawaan. Contoh komorbid yang dimaksud, seperti kanker, diabetes, penyakit jantung, paru, dan ginjal. 

(oln/*berbagaisumber/BolaSport/Klikdokter)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini