TRIBUNNEWS.COM - Sukses antar Argentina rengkuh trofi Piala Dunia 2022, Lionel Scaloni masih menginginkan jasa Lionel Messi hingga empat tahun kedepan.
Sang juru taktik begitu percaya dengan magis Lionel Messi yang masih cemerlang meski sudah berusia 35 tahun.
Bagaimana tidak, La Pulga mampu 'menggendong' Argentina merengkuh trofi Piala Dunia 2022 dengan catatan 7 gol dan 3 assistnya.
Baca juga: Hasil Piala Dunia 2022: Didier Deschamps Kaget Prancis Bisa Paksa Argentina Lakoni Adu Penalti
Catatan gol Messi hanya kalah dari Kylian Mbappe, urusan mencetak assist ia menjadi yang teratas.
Lionel Scaloni pun secara blak-blakan merayu Messi untuk tampil di Piala Dunia 2026.
Yang artinya, Scaloni menginginkan La Pulga untuk terus bermain hingga umur 39 tahun.
“Messi harus mendapat tempat di Piala Dunia berikutnya (2026)," kata Scaloni dilansir Zonamista.
"Jika dia ingin terus bermain, nomor '10' akan selalu menjadi miliknya.”
Ya, pelatih berusia 44 tahun itu memang menjadi sosok kunci di balik gemilangnya penampilan Messi di Piala Dunia 2022.
Taktik adaptifnya membuat La Pulga mampu mengerahkan atribut terbaiknya meski lebih banyak berjalan di lapangan.
Scaloni pun tak puas dengan trofi Piala Dunia 2022 yang mampu ia raih.
Pria asli Argentina itu masih ingin membawa La Albiceleste berjaya di turnamen selanjutnya.
"Kami merayakannya, tapi tugas pelatih tetap berlanjut. Kami akan terus belajar."
"Ini adalah menonton dan menonton sepak bola dan terus menganalisis untuk mencari tahu apa yang bisa diperbaiki," lanjutnya.
Lionel Scaloni dikenal sebagai pelatih adaptif selama gelaran Piala Dunia 2022.
The Analysis mencatat, Scaloni sudah menerapkan 3 formasi dari babak penyisihan grup hingga semifinal Piala Dunia 2022.
Tiga skema tersebut adalah 4-3-3, 4-4-2, dan taktik 3 bek yang dipopulerkan oleh Antonio Conte, 3-5-2.
Scaloni begitu pandai perihal membaca situasi laga sehingga ia mampu menerapkan formasi di situasi yang pas.
Yang paling mencolok dari kontra strategi yang ia lakukan adalah bagaimana ia meredam kolektivitas Belanda lewat taktik 3 bek.
Menantang Belanda di babak 8 besar, Argentina mampu unggul terlebih dua gol terlebih dahulu sebelum disamakan oleh Gakpo cs pada menit akhir.
Oranje yang dikenal sebagai tim dengan permainan cantiknya dibuat mati kutu dan terpaksa bermain dengan bola lambung.
Trio bek mereka, Christian Romero, Otamendi, dan Lisandro Martinez yang dipasang sejajar bermain cukup disilpin setidaknya hingga menit 80'.
Lalu, di babak semifinal melawan Kroasia yang dikenal dengan gelandang ciamik yang mereka miliki.
Baca juga: Statistik Final Piala Dunia 2022: Argentina Main Efektif, Prancis Mbappe-sentris
Scaloni memilih untuk memakai taktik 4-4-2, dimana Lionel Messi dan Julian Alvarez menjadi tumpuan di lini depan.
Hasilnya? La Albiceleste berhasil melumat Modric cs lewat skor mencolok tiga gol tanpa balas.
Lalu terakhir di laga final melawan Prancis, ia berani meladeni permainan cepat Les Bleus dengan menerapkan skema 4-3-3.
Hasilnya hingga menit 80' La Albiceleste mampu dibawanya unggul dua gol tanpa balas.
Kalau bukan karena Kylian Mbappe, mungkin Argentina tak harus menunggu hingga babak adu penalti untuk merengkuh trofi Piala Dunia 2022.
(Tribunnews.com/Deivor)
BACA:
Daftar Juara Piala Dunia Sepanjang Masa