TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio angkat bicara mengenai mundurnya ipar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Wahyu Purwanto dari Pilkada Gunungkidul atas permintaan Jokowi.
Yang menarik, anak dan menantu Jokowi tidak diminta untuk mengundurkan diri.
Diketahui, Gibran Rakabuming Raka maju di Pilkada Solo, sementara Bobby Nasution maju di Pilkada Medan.
Hendri mengatakan permintaan Jokowi kepada iparnya untuk mundur mungkin dilakukan agar tak banyak serangan yang ditujukan kepada dirinya.
Baca: Soal Ipar Jokowi, NasDem: Beliau Daftar, Tapi Kami Belum Putuskan Calon Bupati Gunungkidul
Baca: Jokowi Harus Minta Anak dan Menantunya Mundur Jika Ingin Hilangkan Citra Dinasti Politik
"Dia (Jokowi) mungkin menggunakan perhitungan politik. Biar nggak kebanyakan serangan yang (datang dan diarahkan) ke dia," ujar Hendri, ketika dihubungi Tribunnews.com, Rabu (29/7/2020).
Namun Hendri sendiri menyarankan Jokowi agar tidak mengambil sikap yang setengah-setengah.
Menurutnya akan lebih baik apabila Jokowi menyamakan sikapnya kepada seluruh sanak saudara, kerabat, dan keluarganya.
Sehingga jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta iparnya mundur, maka anak dan menantunya juga diharapkan melakukan hal yang serupa. Begitu pula sebaliknya.
"Teori aji mumpung ini jangan setengah-setengah. (Kalau) Setuju (maju) ya setuju semua, nggak setuju (maju) ya nggak setuju semua. Tapi lagi-lagi itu kan terserah pak Jokowi ya," kata dia.
Di sisi lain, Hendri menuturkan bisa jadi mundurnya Wahyu Purwanto disebabkan permasalahan internal antara yang bersangkutan dengan Jokowi.
"Tapi memang mungkin ada hal yang nggak kita tahu dari internal Pak Jokowi dengan iparnya itu. Kita kan nggak perlu tahu juga urusan permasalahan yang ada di keluarga Pak Jokowi. Itu mungkin udah diputuskan oleh keluarga Pak Jokowi," kata dia.
"Mungkin hitungannya agar nggak terlalu banyak lah aji mumpungnya, cukup anak dan menantu aja. Atau ya memang ada hal lain di internal Pak Jokowi yang kita nggak tahu," pungkas Hendri.
Sebelumnya diberitakan, Wahyu Purwanto, ipar Presiden RI Joko Widodo menyatakan mundur dari pencalonan Bupati Gunungkidul melalui Partai Nasdem.
Wahyu mundur setelah ia diminta oleh iparnya, Presiden Joko Widodo agar tak maju di Pilkada Gunungkidul.
Pernyataan mundur Wahyu disampaikan di Kapanwon Playen pada Minggu (26/7/2020). Sejumlah kader dan relawan pendukung terlihat menangis saat mendengar Wahyu mundur dari pecalonan Bupati Gunungkidul.
Wahyu mundur setelah Jokowi dan Surya Paloh melakukan pertemuan khusus untuk membahas hal tersebut.
"Minggu kemarin sesuai dengan arahan Bapak Joko Widodo dan Bapak Surya Paloh, dan tentu kita semua mengenal kedua tokoh ini tokoh nasional yang pasti sangat berpengalaman," ucap Wahyu.
Ia mengaku sering bertemu dengan Jokowi sebagai keluarga. Namun Jokowi telah menemuinya dan diminta secara khusus untuk mundur dari pencalonan bupati Gunungkidul.
"Kalau dalam keluarga sering bertemu pastinya. Tapi kalau untuk arahan ini sifatnya khusus," kata Wahyu.