Dengan demikian didalam koalisi Pilpres yang dibangun kubu petahana maupun kubu penantang tersimpan potensi masalah terkait soliditas dari parpol-parpol pendukungnya.
Masalah menjadi semakin pelik ketika di dalam koalisi Pilpres antar-parpol dituntut membangun kemitraan, kerjasama, dan mengedepankan semangat kolektivitas.
Tetapi pada saat yang sama mereka justru akan saling bersaing dan menjadi rival untuk kepentingan Pileg.
"Inilah konsekuensi dari sistem Pemilu serentak yang diembel-embeli dengan ketentuan 'presidential threshold,' ucapnya.
Parpol menurutnya dipaksa untuk berkoalisi dan terpaksa berperan ganda.
"Sehingga hubungan yang terbangun diantara parpol koalisi adalah sebagai teman di Pilpres, sekaligus menjadi lawan di Pileg," ucapnya.