News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Tim Jokowi-Ma'ruf Jawab Kritik Rachel Maryam soal Tol dan Aspal

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rachel Maryam. (Super Ball/Celestinus Trias HP).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Jokowi-Ma'ruf, Dedek Prayudi, menyanggah pernyataan politikus Gerindra, Rachel Maryam, tentang rakyat miskin yang mengeluhkan beban berat ekonomi tapi pemerintah membanggakan proyek infrastruktur.

Dedek mengatakan, pernyataan Rachel Maryam tersebut menunjukkan ketidakpahaman akan substansi pembangunan manusia dan pentingnya infrastruktur dalam produksi dan distribusi pangan.

Dedek mengatakan, selama Jokowi berkuasa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terdiri dari harapan Lama Sekolah, Harapan Lama Hidup, Tingkat Pendidikan Rata-Rata, dan Pengeluaran Perbulan Perorang naik signifikan dari 68,9 pada 2014 menjadi 70,8 pada 2017.

"Walaupun seluruh provinsi mengalami kenaikan IPM, untuk pertama kalinya, kenaikan IPM tertajam adalah provinsi-provinsi dibelahan Timur Indonesia, yakni Papua, Papua Barat, Gorontalo dan NTB," klaim Dedek lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (18/8/2018).

Sedangkan jumlah penduduk Indonesia Timur, kata Dedek, hanya berkisar 10% dari penduduk nasional, dibandingkan dengan penduduk dipulau Jawa dan Sumatera yang mencapai 70% lebih komposisi penduduk nasional.

"Kalau Presiden Joko Widodo hanya mementingkan efek elektoral dan bukan mengemban amanah sila ke 5 Pancasila, komitmen untuk membangun Indonesia Timur tidak akan setinggi yang telah digambarkan oleh kenaikan IPM ini," kata Dedek.

Dedek juga menanggapi kritik Rachel mengenai infrastruktur.

Ia menangkap kesan bahwa Rachel mengakui pembangunan infrastruktur berjalan baik dan mulai menampakkan hasil.

"Kenapa pembangunan infrastruktur ini begitu penting? Bagaimana kita dapat memaksimalkan pembangunan manusia kalau tidak ada gedung sekolah," ucap Dedek.

Pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla, kata Dedek, dapat memastikan rakyat dapat asupan pangan dengan harga terjangkau dengan membangun jalan penghubung, pelabuhan, dan bandara.

"Persoalan pembangunan manusia tidak akan dapat terlaksana dengan baik tanpa infrastruktur yang menunjang," imbuh Dedek.

Walaupun pembangunan infrastruktur masif, menurut Dedek, pembangunan manusia tetap berjalan beriringan.

Baca: Karnaval Murid TK di Probolinggo Dikritik, Ini Keterangan Kapolres

Baca: Rehat dari Hiruk-Pikuk Politik, SBY Terbang ke Singapura dan Absen di Upacara 17-an di Istana

"Bahkan pembangunan manusia dan infrastruktur ini juga memastikan keadilan sosial untuk dirasakan oleh rakyat miskin yang selama ini tersisihkan dari buah pembangunan," tuturnya.

Politisi Gerindra Rachel Maryam saat bertemu relawan Prabowo di Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 15 Agustus 2018, sebelumnya menyindir keras pembangunan infrastruktur yang digencarkan pemerintahan Jokowi-JK tapi tidak diimbangi dengan membaiknya kualitas hidup rakyat miskin.

Rachel berkelakar seolah dengan kebijakannya itu, pemerintah ingin memberikan makan masyarakat miskin dengan semen, tol dan aspal.

"Masyarakat menangah ke bawah begitu merasakan kegagalan pemerintahan saat ini. Pemerintah bisa membanggakan pembangunan di mana-mana, tol, LRT dan sebagainnya. Tetapi kurang memperhatikan pembangunan manusianya. Apakah iya anak-anak masyarakat miskin bisa dikasih makan semen, tol? Apakah bisa dikasih makan Aspal," kritik Rachel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini